Sudah Mendayung Sejauh 4.750 Kilometer, Malah Ketemu Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik yang ditemukan di tengah laut berupa kemasan snack buangan manusia.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 28 Agustus 2019 | 16:45 WIB
Antonio saat mendayung pada hari ke 59 dan menemukan banyak sampah plastik. (Facebook/ Antonio de la Rosa)

Antonio saat mendayung pada hari ke 59 dan menemukan banyak sampah plastik. (Facebook/ Antonio de la Rosa)

Hitekno.com - Sampah plastik menjadi isu internasional yang tidak pernah berhenti. Seorang atlet asal Spanyol berhasil mendayung sejauh 2.951 mil atau 4.750 kilometer di laut namun tetap menemukan sampah plastik.

Ia melakukannya dalam waktu 76 hari menggunakan paddleboard yang ditenagai panel surya dan dilengkapi GPS.

Perjalanan panjangnya dimulai dari San Fransisco, California ke Oahu, Hawaii Amerika Serikat.

Baca Juga: Dijual Rp 14,1 Juta Per Kilo, "Badak Bawah Laut" Semakin Langka

Pria bernama Antonio de la Rosa (50) melintasi Samudra Pasifik seorang diri tanpa ditemani dengan kapal besar pendukung.

Ia berangkat pada 9 Juni 2019 dan terus mengabari keadaannya melalui akun Facebook miliknya.

Baca Juga: Potret Anjing Laut dan Lumba-lumba Terlilit Sampah Ini Bikin Miris

Kamu bisa mengunjungi akun Facebook miliknya di link ini sehingga kamu bisa tahu perjalanan 76 harinya di laut.

Antonio mendayung dan mengayuh hingga 10 jam sehari di atas paddleboard yang dirancang khusus.

"Kapal mini" miliknya dilengkapi dengan area tidur dan sistem desalinisasi untuk air minum.

Baca Juga: Potret Langka Singa Laut Saat Terperangkap di Mulut Paus Berukuran Jumbo

Ia mengatakan bahwa dia merasa miris karena terus melihat jaring ikan dan puing-puing plastik setiap hari di dalam perjalanannya.

Paddleboard yang dimiliki oleh Antonio de la Rosa dalam menjelajahi ribuan kilometer lautan. (Facebook/ Antonio de la Rosa)
Paddleboard yang dimiliki oleh Antonio de la Rosa dalam menjelajahi ribuan kilometer lautan. (Facebook/ Antonio de la Rosa)

"Saya terus melihat setiap hari beberapa kemasan plastik dan sisa jala ikan. Meskipun tidak banyak, tidak ada hari di mana saya tidak menemukan beberapa plastik mengambang. Kita perlu mengubah hal itu sesegera mungkin," kata Antonio dalam postingan Facebook miliknya di tanggal 07 Agustus 2019.

Dikutip dari Independent, Antonio mengemas makanan beku-kering yang mampu menjaganya tetap hidup selama 3 bulan.

Baca Juga: Tenggelam ke Dasar Laut, Ilmuwan Temukan Lokasi Pelantikan Cleopatra

Kapalnya yang sepanjang 7 meter dapat menyimpan 680 kilogram bahan-bahan untuk menunjang kehidupannya di lautan.

Setelah tiba di Hawaii pada 27 Agustus 2019, ia merasa puas dan menceritakan semua pengalamannya.

Antonia bercerita bahwa ia pernah tertiup badai ke selatan, namun ia bersikeras untuk melawannya.

"Ombak besar mengguncang perahu kecil saya seolah-olah itu adalah mesin cuci, malam tanpa tidur, panas, dan kadang lembab sekali. Tetapi saya di sini, saya telah berhasil, saya hampir tidak percaya," kata Antonio kepada Hawaii News Now.

Atas sampah plastik yang ditemukan pada ribuan kilometer di lautan lepas, perjalanan Antonio de la Rosa menginspirasi dan membawa pesan agar kita bisa lebih bijak dalam mengelola sampah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak