Dijual Rp 14,1 Juta Per Kilo, "Badak Bawah Laut" Semakin Langka

Badak bawah laut ternyata dapat tumbuh hingga mencapai berat ratusan kilogram sehingga diburu secara ilegal.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 26 Agustus 2019 | 07:00 WIB
Salah satu guitarfish atau badak bawah laut. (Wikipedia/ Jot Power)

Salah satu guitarfish atau badak bawah laut. (Wikipedia/ Jot Power)

Hitekno.com - Ilmuwan sekaligus ahli konservasi menyatakan bahwa manusia mempunyai kesempatan terakhir untuk menyelamatkan "badak bawah laut". Salah satu spesies hiu yang mendapatkan julukan "rhino rays" atau "pari badak bawah laut" berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan.

Wildlife Conservation Society menyatakan bahwa sekitar 100 juta hiu telah dibunuh setiap tahun untuk diambil sirip dan dagingnya.

Pembantaian di atas termasuk hiu mako dan pari badak bawah laut yang sebelumnya sudah terbatas keberadaannya.

Baca Juga: Bisa Menyala di Kegelapan, Ini Spesies Hiu Baru Laut Dalam yang Ditemukan

Wedgefish dan guitarfish secara kolektif dikenal sebagai pari badak bawah laut, karena terkenal memiliki moncong yang memanjang.

IUCN Redlist bahkan sudah memasukkan giant guitarfish atau Rhynchobatus djiddensis dalam klasifikasi Critically Endangered atau hewan yang Terancam Punah.

Giant guitarfish atau Rhynchobatus djiddensis. (Wikipedia/ Peter Giger)
Giant guitarfish atau Rhynchobatus djiddensis. (Wikipedia/ Peter Giger)

Luke Warwick, perwakilan dari Wildlife Conservation Society menyatakan bahwa sekarang adalah kesempatan terakhir manusia untuk menyelamatkan hewan tersebut.

Baca Juga: Hiu Putih Besar Nongol saat Keluarga Ini Memancing, Videonya Bikin Heboh

"Dengan penelitian baru yang dikumpulkan sebulan yang lalu, pada wedgefish dan guitarfish, jelas ini adalah kesempatan terakhir bagi mereka," kata Luke Warwick dikutip dari BBC News.

Sirip pari badak bawah laut bernilai hingga 1.000 dolar AS atau Rp 14,1 juta per kilonya.

Itu menjadikan mereka masuk sebagai salah satu spesies paling bernilai dalam perdagangan sirip hiu.

Baca Juga: Hiu Langka Ini Hampir Mati Terlilit Sampah Plastik, Memprihatinkan!

Seekor Rhynchobatus djiddensis dapat mencapai panjang hingga 3,1 meter dengan berat 227 kilogram.

Ilustrasi hiu mako. (Wikipedia/ Spotty11222)
Ilustrasi hiu mako. (Wikipedia/ Spotty11222)

Mereka dapat ditemukan di Laut Merah dan Teluk Persia, dan Samudra Hindia bagian barat.

Sementara spesies wedgefish kebanyakan dapat ditemukan di wilayah Indo-Pasifik.

Baca Juga: Hiu Raksasa Terekam di Pantai Ini, Videonya Bikin Netizen Melongo

Hewan yang terancam punah kedua sebagai akibat dari masifnya pembantaian hiu, adalah spesies hiu mako.

Mereka dikenal sebagai hiu tercepat di dunia dengan kecepatan lesatan hingga 68 kilometer per jam.

Hiu mako dan hiu pari badak bawah laut adalah hewan favorit bagi pemburu hiu ilegal karena daging dan sirip mereka sangat mahal.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak