El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya

Apa itu El Nino dan apa saja dampaknya untuk masyarakat Indonesia? Simak penjelasannya di sini.

Cesar Uji Tawakal
Senin, 12 Juni 2023 | 13:43 WIB
Ilustrasi kekeringan. (Pexels)

Ilustrasi kekeringan. (Pexels)

Hitekno.com - Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) mengeluarkan prediksi mengenai peningkatan fenomena El Nino yang semakin kuat. Tanda-tandanya adalah adanya Indian Ocean Dipole (IOD) yang menuju ke arah positif, yang dapat memicu kekeringan di Indonesia saat memasuki musim kemarau. Temukan informasi terkait El Nino 2023, termasuk waktu terjadinya, dampak yang ditimbulkan, dan fenomena yang terjadi.

Menurut laporan Suara.comKepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (LMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa anomali suhu atau temperatur di Samudra Pasifik saat ini mencapai 0,8 derajat Celsius, menunjukkan fase El Nino moderat.

Data tersebut diperoleh melalui pengamatan indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) berdasarkan skala mingguan per 4 Juni 2023 terhadap suhu permukaan laut di wilayah Nino3,4 yang semakin meningkat.

Baca Juga: Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton

Dalam pernyataannya, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa jika suhu anomali di Samudra Pasifik terus meningkat hingga mencapai 1 derajat Celsius, maka dapat dipastikan Indonesia akan mengalami peningkatan suhu permukaan air laut atau El Nino moderat.

Selain itu, menurut Dwikorita, peluang terjadinya El Nino moderat pada bulan Juni 2023 diperkirakan mencapai 80 persen. Angka peluang ini meningkat dari prediksi pada bulan Maret yang hanya sebesar 60 persen.

BMKG memprediksi bahwa El Nino pada bulan Juni 2023 masih dalam tahap lemah, namun diperkirakan akan semakin kuat setelah bulan tersebut.

Baca Juga: Banyak Menjangkit Hewan Kurban, Apa Itu Lumpy Skin Disease?

Apa Itu El Nino

Melansir dari situs bmkg.go.id, El Nino adalah sebuah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang akan terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML tersebut bisa meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah serta dapat mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Secara sederhana, El Nino bida memicu terjadinya kondisi kekeringan yang parah untuk wilayah Indonesia secara umum.

Baca Juga: Menghindar Saat Mau Dicium Cewek, Respons Anak Nikita Willy Ini Bikin Netizen Gemes

Dampak El Nino

Berdasarkan kajian di tahun-tahun yang pernah memgalami fenomena ini pada masa lalu, El Nino memicu perubahan cuaca yang sangat luas, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan yang begitu mematikan tanaman, menurunnya populasi ikan, dan juga peningkatan penyakit tropis.

Oleh sebab itu, pemantauan dan pemahaman yang baik terhadap El Nino sangat penting dilakukan. Hal ini supaya mengambil langkah-langkah pencegahan dan penyesuaian yang tepat untuk bisa mengurangi dampaknya.

Tanda-tanda El Nino

Seringkali kedatangan El Nino ini tidak mudah dideteksi sejak awal, akan tetapi masih terdapat beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai indikator. Beberapa diantaranya yaitu:

1. Fenomena El Nino akan muncul diikuti dengan adanya penurunan curah hujan dan juga meningkatnya suhu udara.

2. El Nino dapat dideteksi lewat pengukuran suhu permukaan laut pada bujur 170° BB - 120° BB, dan di lintang 5° LU - 5° LS, dimana anomali positif dapat menjadi penanda terjadinya El Nino.

3. Adanya perbedaan tekanan di atmosfer permukaan laut di pasifik timur dengan pasifik barat akibat terjadinya perbedaan dua suhu muka laut dari dua wilayah tersebut.

Demikian tadi pembahasan mengenai El Nino 2023 kapan, dampak hingga fenomena yang terjadi. Semoga bermanfaat!

Suara.com/Putri Ayu Nanda Sari

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak