Ilmuwan Menemukan Badai Super Masif, Kekuatannya Telan 7 Nyawa

Badai super masif bisa menimbulkan tornado dan hujan es seukuran bola bisbol.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 26 Juni 2019 | 20:00 WIB
Ilustrasi tornado. (Pixabay/ skeeze)

Ilustrasi tornado. (Pixabay/ skeeze)

Hitekno.com - Ilmuwan tak menyangka berhasil melihat badai berukuran super masif seperti yang ada pada film fiksi ilmiah. Badai yang dikategorikan sebagai Supercell telah menelan setidaknya 8 nyawa di Nebraska, Amerika Serikat.

Tak hanya melihat, ilmuwan berhasil mengabadikan gambar badai super masif tersebut.

Ilmuwan yang berhasil merekam dan menemukan badai super masif ini bernama Mike Coniglio, seorang meteorolog yang bekerja di lembaga penelitian National Severe Storms Laboratory.

Baca Juga: Badai Matahari Sebabkan Aurora Borealis Lebih Nampak, Ini Penjelasannya

Lembaga tersebut merupakan kepanjangan laboratorium penelitian yang didanai sepenuhnya oleh NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).

Tahun 2019 adalah tahun di mana badai bergejolak di beberapa wilayah Amerika Serikat.

Ilmuwan memanfaatkan momen itu sebagai waktu yang tepat untuk berburu badai sehingga dapat lebih memahami bagaimana tornado terbentuk.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Badai Petir Terkuat di Dunia, Segini Besar Dayanya

Badai Supercell yang berukuran masif melanda Nebraska, Amerika Serikat. (NAtional Severe Storms Laboratory/ Mike Coniglio)
Badai Supercell yang berukuran masif melanda Nebraska, Amerika Serikat. (National Severe Storms Laboratory/ Mike Coniglio)

Badai super masif yang berhasil direkam dikenal sebagai "mother ship" atau "kapal induk", salah satu contoh Supercell yang menghasilkan tornado paling kuat.

Supercell adalah badai petir yang ditandai dengan adanya mesocyclone, aliran angit kuat dari dalam yang berputar terus menerus.

Karena alasan tersebut, Supercell kadang-kadang disebut badai petir yang berputar.

Baca Juga: Thailand Dihantam Badai Pabuk, Jadi Terburuk dalam 30 Tahun Terakhir

Gambar yang berhasil diambil oleh peneliti terjadi di wilayah Imperial, Nebraska pada 27 Mei 2019.

Penelitian melibatkan lebih dari 50 ilmuwan dan mahasiswa yang terdiri dari empat universitas di AS.

Awan rendah yang biasanya membentuk badai Supercell. (Wikipedia/ NOAA)
Awan rendah yang biasanya membentuk badai Supercell. (Wikipedia/ NOAA)

Proyek perburuan badai berawal dari pertengahan Mei dan berakhir pada pertengahan Juni 2019.

Baca Juga: Badai Michael Berbentuk Tengkorak Terekam, Netizen Ketakutan

Coniglio sudah puluhan tahun meneliti badai dan merasa badai yang dilihatnya saat ini merupakan salah satu yang terbesar di kelasnya.

"Itu adalah badai yang sangat impresif, bahkan bagi seseorang yang telah melihat banyak badai. Kami biasanya melihat itu di daerah High Plains, namun badai di daerah ini merupakan contoh badai yang sangat besar," komentar Coniglio dikutip dari Omaha World Herald.

Badai bahkan bisa menyedot instrumen laser milik tim ke dalam badai dengan kecepatan 104 kilometer per jam pada sekitar 1066 meter di atas tanah.

Supercell bisa menjatuhkan hujan es seukuran bola bisbol dan tornado.

Struktur dari badai Suoercell. (Wikipedia/ Kelvinsong)
Struktur dari badai Suoercell. (Wikipedia/ Kelvinsong)

Storm Prediction Center menjelaskan bahwa sudah ada 440 laporan saksi mata tentang tornado di AS selama dua minggu terakhir bulan Mei 2019.

Secara resmi, badai yang menghasilkan tornado telah menelan 7 nyawa selama rentang waktu tersebut.

Salah satu korban yang baru saja dilaporkan meninggal adalah seorang wanita berusia 74 tahun.

Sensor yang digunakan oleh peneliti untuk merekam perilaku badai super masif akan sangat berguna untuk penelitian dan penanggulangan di masa depan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak