Mengerikan, Awan Kumulonimbus Berbentuk Jamur Raksasa Nongol di Kota Ini

Awan berbentuk jamur raksasa ini sangat berbahaya meski tampilannya menakjubkan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 14 Juni 2019 | 06:30 WIB
Awan kumulonimbus berbentuk jamur. (Twitter/ T_LenzTurf)

Awan kumulonimbus berbentuk jamur. (Twitter/ T_LenzTurf)

Hitekno.com - Jamur merupakan tumbuhan imut yang sangat digemari dan sering ditampilkan di animasi maupun game populer. Namun sepertinya jamur raksasa tak akan banyak digemari orang mengingat bahaya yang dapat ditimbulkannya.

Warga di sebuah kota kecil Amarillo, Texas, Amerika Serikat awalnya dibuat takjub dengan kedatangan awan kumulonimbus berbentuk jamur raksasa.

Di dekat stadion pinggir kota, beberapa orang terlihat sibuk menjepret pemandangan yang tak biasa. Mereka dibuat sibuk oleh sebuah awan yang berbentuk jamur raksasa.

Meski pada sore hari terlihat cerah, namun keberadaan awan itu langsung mengubah kondisi cuaca 180 derajat.

Seorang netizen dengan akun bernama Tyler Lenz membagikan sebuah pemandangan yang menakjubkan mengenai awan kumulonimbus berbentuk jamur raksasa.

Awan kumulonimbus adalah awan vertikal yang menjulang tinggi dan mengandung banyak badai petir.

Ia terbentuk dari uap air yang didorong ke atas oleh arus udara yang sangat kuat.

Awan kumulonimbus berbentuk jamur. (Twitter/ T_LenzTurf)
Awan kumulonimbus berbentuk jamur. (Twitter/ T_LenzTurf)

Badai petir dan cuaca buruk lainnya seperti tornado dapat dihasilkan berkat keberadaan awan ini. Kumulonimbus terbentuk pada ketinggian 200 hingga 4.000 meter.

Puncaknya biasanya mencapai hingga 12 ribu meter. Berdasarkan catatan ilmuwan, awan kumulonimbus terekstrem memiliki tinggi 21 ribu meter.

Meski sore hari terlihat cerah, pada Selasa malam hari (12/06/2019) waktu setempat, ilmuwan melalui badan berwenang setempat langsung mengeluarkan peringatan.

Baca Juga: Kurus Kering, Video Beruang Madu di Singkawang Ini Bikin Miris

Dikutip dari Weather, Layanan Cuaca Nasional di Texas langsung mengeluarkan peringatan badai petir hebat pada pukul 8.00 malam waktu setempat.

Awan kumulonimbus di ketinggian belasan ribu meter. (Wikipedia/ NOAA)
Awan kumulonimbus di ketinggian belasan ribu meter. (Wikipedia/ NOAA)

Untungnya, tidak ada laporan mengenai hujan es besar, angin merusak atau tornado setelah kemunculan jamur raksasa tersebut.

Sepertinya awan jamur ini lebih suka menampilkan gaya yang fotogenik dibandingkan sifat merusaknya.

Meski tidak ada laporan kerusakan, jika kita menemukan awan kumulonimbus berbentuk jamur raksasa seperti di atas, kita harus tetap waspada karena badai petir bisa menyerang secara acak.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB