Karya Seni untuk Semut, Lukisan Mona Lisa Ini Hanya Selebar Rambut Manusia

Karya seni ultra kecil ini hanya bisa dilihat dengan mikroskop!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 21 Mei 2019 | 06:30 WIB
Lukisan Mona Lisa ini ukurannya hanya selebar rambut. (University of Queensland)

Lukisan Mona Lisa ini ukurannya hanya selebar rambut. (University of Queensland)

Hitekno.com - Sekelompok ilmuwan dari University of Queensland baru saja menghasilkan sebuah karya seni masterpiece ultra kecil. Tak tanggung-tanggung, lukisan Mona Lisa direkonstruksi berukuran sangat kecil.

Saking kecinya, mungkin hanya semut yang bisa menikmati lukisan selebar helaian rambut manusia ini.

Sebenarnya, manusia juga bisa menikmati karya seni yang luar biasa ini dengan satu syarat, menggunakan alat bantu mikroskop.

Baca Juga: Lukisan Narsis Pertama Ditemukan di Reruntuhan Pompeii

Para ilmuwan sekaligus fisikawan tersebut mengaku melakukan hal tersebut hanya untuk bersenang-senang.

Tyler Neely, salah satu fisikawan yang tergabung dalam penelitian menjelaskan bahwa mereka memproyeksikan banyak gambar termasuk lukisan Mona Lisa, Starry Night dan foto para ilmuwan.

Untuk menciptakan karya seni ultra kecil, Neely menjelaskan bahwa mereka mengambil gas dari atom rubidium dan mendinginkannya dengan suhu sedingin mungkin.

Baca Juga: Paling Terkenal di Dunia, Ini Deretan Misteri Lukisan Mona Lisa

Gambar yang diproyeksikan menjadi ukuran mikroskopis. (University of Queensland)
Gambar yang diproyeksikan menjadi ukuran mikroskopis. (University of Queensland)

Mereka melakukannya pada suhu minus 273 derajat Celcius untuk membuat zat seperti gumpalan materi kuantum gas.

Para peneliti menggunakan proyektor yang diterangi oleh laser sehingga mereka dapat memproyeksikan beberapa gambar termasuk replika lukisan Mona Lisa.

Ketika diterangi oleh laser, gambar menjadi lebih kecil dan melebur ke dalam gumpalan.

Baca Juga: Lukisan Erotis Kuno Ditemukan di Reruntuhan Pompeii

''Cahaya ini 'membubuhkan' gambar pada area dengan lebar sekitar 100 mikron. Ukuran itu mirip dengan lebar rambut manusia yang berkisar 17 hingga 181 mikron lebarnya,'' kata Neely dalam rilis resminya.

Ilmuwan berharap mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana dunia kita sehari-hari muncul dari dunia kuantum mikroskopis.

Laser digunakan untuk memproyeksikan gambar ke dalam gumpalan gas. (University of Queensland)
Laser digunakan untuk memproyeksikan gambar ke dalam gumpalan gas. (University of Queensland)

Dikutip dari Futurism, gambar yang dihasilkan hampir tidak terlihat oleh mata manusia karena setiap pikselnya hanya mewakili sekitar 50 atom.

Baca Juga: Viral, Sosok Mirip Mona Lisa Asyik Berpose di Luar Museum Louvre

Gambar juga merupakan demonstrasi yang mengesankan dari materi kuantum sebagai bahan baru untuk memproduksi seni.

Selanjutnya, para ilmuwan akan berkolaborasi dengan seorang seniman sehingga mereka akhirnya mewujudkan visi paling kreatif dengan teknologi kuantum.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak