Meledak di Dekat Papua, Objek Antarbintang Pernah Memasuki Bumi

Tak hanya melintas, objek antarbintang pernah memasuki Bumi!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 18 April 2019 | 15:15 WIB
Ilustrasi objek antarbintang. (Pixabay/ phartistext)

Ilustrasi objek antarbintang. (Pixabay/ phartistext)

Hitekno.com - Para ilmuwan dan astronom internasional sepakat bahwa objek antarbintang (interstellar) pertama yang pernah terekam adalah Oumuamua.

Objek antarbintang merupakan sebuah objek luar angkasa yang memiliki kecepatan super tinggi dan tidak terikat kepada bintang tertentu.

Karena kecepatannya dan lintasannya yang unik, objek ini bisa melintasi dan memasuki tata surya kapan pun mereka mau.

Baca Juga: Kemunculan Gault, Asteroid Misterius yang Meledak di Luar Angkasa

Mereka merupakan objek di luar tata surya kita sehingga sangat menarik perhatian ilmuwan.

Oumuamua sangat unik, karena ukurannya cukup besar, ia dapat dideteksi oleh ilmuwan.

Namun berdasarkan teori, objek antarbintang sebenarnya sudah pernah berkali-kali memasuki tata surya kita.

Baca Juga: China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Luar Angkasa, untuk Apa?

Oumuamua. (nasa.gov)
Oumuamua. (nasa.gov)

Karena kecepatannya sangat cepat dan seringkali ukurannya kecil, objek antarbintang sulit dideteksi.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh profesor ilmu astronomi Harvard University, Avi Loeb, dan mahasiswanya Amir Siraj, berhasil menghasilkan penemuan yang mengejutkan.

Tak hanya melintas, objek antarbintang ternyata pernah memasuki Bumi dan menabrak sebuah pulau.

Baca Juga: Layanani NASA, SpaceX Siapkan Cara Baru Bawa Astronot ke Luar Angkasa

Penelitian mereka telah diterbitkan di Astrophysical Journal Letters.

Ilmuwan tersebut menemukan bahwa objek antarbintang lain pernah memasuki Bumi pada 6 Januari 2014.

Tim peneliti mempelajari data dari Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) untuk mencari objek antarbintang yang terkenal dengan kecepatannya yang super.

Baca Juga: Astronot Uni Emirat Arab Siap ke Luar Angkasa Tahun 2019 Ini

Yang menarik perhatian mereka adalah sebuah meteor yang pernah jatuh di dekat Pulau Manus, Papua Nugini.

Ilustrasi Pulau Manus, Papua Nugini. (Wikipedia/ Sadalmelik)
Ilustrasi Pulau Manus, Papua Nugini. (Wikipedia/ Sadalmelik)

''Objek ini mempunyai kecepatan heliosentris pra-benturan (pre-impact) yang sangat tinggi,'' kata Leob dikuti dari IFLSCience.

Objek itu memiliki lebar sebesar 0,9 meter dan meluncur cepat di angkasa dengan kecepatan 216 ribu kilometer per jam.

Karena kecepatannya yang super, menunjukkan bahwa benda itu tidak terikat ke Matahari.

Dengan menggunakan simulasi komputer, para peneliti menghitung lintasan meteor dengan melacak gerakannya di masa lalu.

Ilmuwan itu menemukan interaksi gravitasi yang ''tidak substansial'' ketika mencapai Bumi, menyiratkan bahwa ia sebagai objek antarbintang.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak