Sebentar Lagi Punah, Lumba-lumba Langka Ini Tinggal 22 Ekor

Kasihan lumba-lumba langka ini terancam punah karena keserakahan manusia.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 08 Maret 2019 | 14:15 WIB
Vaquita terekam di permukaan. (Wikipedia/ NOAA)

Vaquita terekam di permukaan. (Wikipedia/ NOAA)

Hitekno.com - Menurut penelitian terbaru, lumba-lumba langka vaquita diketahui jumlahnya tinggal 22 ekor. Vaquita merupakan hewan endemik dari Teluk California yang berbatasan langsung dengan Laut Cortez.

Teluk tersebut memisahkan Semenanjung Baja California, Amerika Serikat dari daratan Meksiko.

Kini perburuan ilegal di Teluk Meksiko membuat keberadaan hewan ini semakin terancam.

Baca Juga: Bayi T-Rex Ternyata Imut Banget, Dipenuhi Bulu Seperti Kalkun

Vaquita merupakan hewan dari ordo Cetacea yang terancam punah. Ordo Cetacea termasuk paus, lumba-lumba dan pesut.

Ilmuwan yang mempertahankan hewan ini pun harus mempertaruhkan nyawa mereka untuk.

Bagaimana tidak, kondisi di laut perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat ini seperti medan perang.

Baca Juga: Peneliti Temukan Wadah Perunggu Berisi Ramuan Keabadian di China

Sayangnya, vaquita merupakan hewan endemik di teluk tersebut sehingga membawanya ke habitat alam buatan manusia hanya akan membuat vaquita cepat mati.

Ilustrasi lumba-lumba langka Vaquita. (Aquarium of Pacific Conservation)
Ilustrasi lumba-lumba langka Vaquita. (Aquarium of Pacific Conservation)

Vaquita tergolong lumba-lumba langka yang pemalu. Peneliti menggunakan mesin akustik (mesin pendeteksi otomatis) untuk melacak vaquita dan menghitungnya.

Mereka sering menghindari mesin perahu yang bersuara keras dan mereka juga tidak suka berloncatan di permukaan seperti lumba-lumba lainnya.

Baca Juga: Tak Cuma Manusia, Aplikasi Tudder Ini Bantu Hewan Cari Teman Kencan

Lumba-lumba langka ini memiliki ciri khas lingkaran hitam di sekitar mata mereka.

Vaquita berbagi habitat dengan ikan lain yang disebut totoaba. Sama-sama berbadan gempal, nelayan sering salah mengira sehingga ikut menangkap ikan ini.

Gelembung renang (swim bladder) dari totoaba merupakan organ ikan yang kelezatannya bernilai hingga 100 ribu dolar AS atau Rp 1,4 miliar per kilogram di daratan Cina dan Hongkong.

Baca Juga: Semut Drakula, Hewan dengan Gerakan Tercepat di Dunia

Ilustrasi ikan totoaba dalam konservasi. (Wikipedia/ University of Baja California)
Ilustrasi ikan totoaba dalam konservasi. (Wikipedia/ University of Baja California)

Atas nilai yang menggiurkan tersebut, membuat nelayan sekitar semakin ''beringas dalam memburunya''.

Setiap malam, ilmuwan yang tergabung dalam Sea Sheperd melakukan patroli untuk mencegah perburuan vaquita dan totoaba liar.

Dikutip dari Los Angeles Times, sebenarnya penangkapan totoaba juga merupakan hal yang ilegal sejak tahun 1975 karena keberadaan mereka berkurang drastis.

Hal yang menjadi masalah adalah kapal Sea Shepperd sering ditabrak secara sengaja oleh nelayan ilegal.

Itu membuat nyawa ilmuwan juga ikut dipertaruhkan.

Totoaba diburu untuk dibeli organ tubuhnya. (Facebook/ Environmental Investigation Agency)
Totoaba diburu untuk dibeli organ tubuhnya. (Facebook/ Environmental Investigation Agency)

Setelah ditelusuri, nelayan ilegal ternyata kebanyakan meminjam uang pada kartel totoaba Cina dan Meksiko untuk membeli jaring yang baru.

Bahkan terdapat nelayan yang berhutang pada kartel sebesar 54 ribu dolar AS atau Rp 770 juta untuk membeli 18 jaring baru.

Karena itulah nelayan juga mempertaruhkan nyawa mereka untuk melawan ilmuwan.

Meski telah dibantu oleh Marinir dan polisi federal Meksiko, namun nelayan ilegal tetap saja terus bermunculan.

Jika situasi pelik ini terus berlanjut, lumba-lumba langka vaquita ini akan punah di tahun 2020.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak