Makin Mengkhawatirkan, Ratusan Hewan Terbesar di Dunia Menuju Kepunahan

Hewan terbesar di dunia makin sedikit karena ulah manusia.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 07 Februari 2019 | 09:30 WIB
Ilustrasi gajah Afrika. (Wikipedia/ Benjism89)

Ilustrasi gajah Afrika. (Wikipedia/ Benjism89)

Hitekno.com - Nafsu makan manusia yang tak pernah puasa akan daging mendorong hewan terbesar di dunia menuju kepunahan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa gajah dan salamander raksasa semakin sedikit jumlahnya.

Perburuan untuk makanan, obat-obatan, dan penggunaan lainnya adalah pendorong utama penurunan jumlah mereka.

Setelah menganalisis data dari 300 spesies megafauna, mereka menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Baca Juga: Tanda Bumi Semakin Tua, Ini 5 Kepunahan Massal Terparah yang Pernah Terjadi

Hewan terbesar dan memiliki struktur biologis kompleks dimasukkan oleh peneliti sebagai megafauna atau hewan terbesar.

Megafauna didefinisikan sebagai mamalia dan ikan dengan berat lebih dari 100 kilogram.

Penelitian itu juga mengklasifikasikan amfibi, burung, dan reptil dengan berat lebih dari 40 gram sebagai megafauna.

Baca Juga: Punya Wajah Mirip Monster, Ikan Ini Hampir Punah

Sembilan spesies megafauna telah punah dalam 250 tahun terakhir, termasuk dua spesies kura-kura raksasa dan dua rusa.

Salamander raksasa dari China yang bisa berukuran hingga 165 sentimeter. (Wikipedia/ J. Patrick Fischer)
Salamander raksasa dari China yang bisa berukuran hingga 165 sentimeter. (Wikipedia/ J. Patrick Fischer)

Sekitar 2 persen megafauna diperkirakan telah menghilang dalam 500 tahun terakhir.

Namun, hingga 60 persen dari semua hewan terbesar dapat musnah seluruhnya di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Hujan Setelah 500 Tahun, Kepunahan Massal Terjadi di Gurun Ini

Penelitian ini disusun oleh tim peneliti dari Oregon State University dan telah diterbitkan di jurnal Conservation Letters.

Hewan yang lebih besar diketahui membutuhkan waktu lebih lama untuk bereproduksi.

Mereka juga sering dijadikan target oleh pemburu, sehingga populasi mereka semakin sedikit.

Baca Juga: Burung Makaw Spix Hampir Punah, Jumlahnya Tinggal Puluhan

''Kita sedang dalam proses 'memakan' megafauna menuju kepunahan,'' kata Profesor William Ripple dikutip dari The Independent.

Perburuan yang dilakukan oleh manusia tercatat dalam sejarah sebagai penyebab utama hilangnya megafauna.

Hewan terbesar di Australia seperti singa berkantung dan diprotodon diketahui punah karena manusia.

Singa berkantung diduga punah karena perburuan manusia di masa lalu. (Wikipedia/ Nobu Tamura)
Singa berkantung diduga punah karena perburuan manusia di masa lalu. (Wikipedia/ Nobu Tamura)

Salah satu spesies yang terancam punah adalah salamander raksasa China.

Spesies tersebut memiliki ukuran seperti manusia dan dianggap makanan lezat di beberapa wilayah Asia.

Hewan terbesar lain yang diidentifikasi terancam punah adalah gajah Afrika, burung unta, dan hiu paus (ikan terbesar di dunia).

Para peneliti menyerukan upaya multiteral lebih terpadu untuk melestarikan keberadaan megafauna.

Sangat disayangkan apabila hewan terbesar di dunia tidak bisa dilihat oleh anak cucu kita karena keegoisan generasi saat ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak