Tanda Bumi Semakin Tua, Ini 5 Kepunahan Massal Terparah yang Pernah Terjadi

Kalau tidak dijaga, kemungkinan Bumi akan melakukan kepunahan massal lagi nih.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Senin, 28 Januari 2019 | 17:00 WIB
Ilustrasi bumi hancur. (pixabay/Buddy_Nath)

Ilustrasi bumi hancur. (pixabay/Buddy_Nath)

Hitekno.com - Fakta bahwa Bumi semakin tua memang tidak bisa dipungkiri. Menurut estimasi umur bebatuan tertua di Bumi, planet yang dihuni manusia ini sudah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Melihat fakta ini, tentu banyak kepunahan massal yang terjadi.

Menurut teori Big Bang, Bumi terbentuk dari ledakan dahsyat pada sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Ledakan ini lalu menghasilkan debu dan awan hidrogen yang semakin lama semakin padat.

Semakin tua Bumi, maka semakin banyak hal yang sudah terjadi dan pernah dialami oleh planet ini. Manusia purba menghilang, beberapa hewan menghilang, hingga mencairnya beberapa gunung es sehingga membentuk lautan yang luas.

Baca Juga: Ilmuwan China Kembali Lakukan Rekayasa Genetika Bayi Manusia

Jika memang sudah banyak hal terjadi di Bumi ini selama miliaran tahun yang lalu, maka tentu banyak kepunahan massal yang terjadi hingga menjadi parah. Berikut beberapa yang tim HiTekno.com rangkum untuk kamu.

Ilustrasi bumi hancur. (pixabay/MasterTux)
Ilustrasi bumi hancur. (pixabay/MasterTux)

Kepunahan pertama datang pada pertengahan zaman ordovisum saat kondisi Bumi saat itu masih hangat dengan kelembapan atmosfer ideal untuk kehidupan makhluk hidup.

Hingga pada akhir zaman ordovisium yang berlangsung sekitar 443 juta tahun yang lalu, kehidupan berubah secara ekstrem saat benua tua bernama Gonwana mencapai kutub selatan.

Baca Juga: Ilmuwan Tak Sengaja Lakukan Rekayasa Genetika Pada Tikus, Ini Hasilnya

Saat itu, suhu Bumi turun secara drastis dan es meningkat hingga terjadi penurunan permukaan air laut.

Hal ini berakibat pada kegagalan fotosintesis yang mengakibatkan kekacauan ekosistem. Tidak hanya itu, sekitar 86 persen populasi makhluk hidup lenyap dalam kurun waktu 3 hingga 2 juta tahun.

Deretan organisme yang berada di laut dan ikut terkena dampak kepunahan pertama ini adalah Brachiopods, Conodonts, Acritarchs, Bryozons, dan Trilobites.

Baca Juga: Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Kita Gampang Lupa Nama Orang

Kepunahan kedua terjadi pada 359 tahun yang lalu atau terjadi pada era yang dikenal dengan zaman devon.

Saat itu, hujan meteor datang bertubi-tubi dan menyebabkan global anoxia, atau menurunnya jumlah oksigen secara drastis, meningkatnya aktivitas tektonik lempeng, perubahan muka laut, dan perubahan iklim.

Ilustrasi bumi hancur. (pixabay/code404)
Ilustrasi bumi hancur. (pixabay/code404)

Akibatnya, sekitar 75 persen makhluk hidup menyerah dan punah. Yang paling mengalami dampak besar dari masa ini adalah para terumbu karang dan stromatoporoids, sejenis binatang laut tak bertulang belakang.

Baca Juga: Batuan Bumi Ditemukan di Bulan, Ilmuwan Kaget Setelah Menelitinya

Selanjutnya, dilansir dari The Transformers, kepunahan ketiga terjadi sekitar 251 juta tahun lalu atau pada era yang disebut zaman perm.

Pada zaman perm ini, sebuah benua super besar bernama Pangea muncul dengan daratan luas dan mengakibatkan perubahan geologi, iklim, dan lingkungan.

Letusan gunung api terus terjadi dan mengeluarkan lava seluas 300 juta kilometer persegi dan menghasilkan endapan setebal lebih dari 1.750 meter. Endapan ini lalu disebut sebagai Siberian Traps yang kini dikenal sebagai Rusia.

Akibatnya, hanya 5 persen populasi makhluk hidup dapat bertahan dan 95 persen sisanya musnah karena kekeringan hebat, kekurangan oksigen, dan hujan asam.

Kepunahan keempat terjadi pada 210 juta tahun lalu yang disebut zaman akhir trias.

Saat itu, aktivitas gunung api di Central Atlantic Magmatic Provience mengakibatkan peningkatan gas CO2 secara signifikan. Pemanasan global lalu terjadi dalam waktu yang sangat lama.

Ilustrasi dinosaurus. (pixabay/RoyBuri)
Ilustrasi dinosaurus. (pixabay/RoyBuri)

Pemanasan global ini membuat terumbu karang dan conodont dan beberapa binatang laut lainnya mengalami krisia serius hingga punah. Bersamaan dengan saat ini, terjadi hujan meteor yang membunuh 80 persen makhluk hidup.

Berikutnya, kepunahan kelima yang terjadi di zaman kapur akhir atau Cretaceous-Tertiary Exctinction.

Periode ini menjadi periode kepunahan tercepat dalam rentang waktu 2,5 juta hingga kurang dari 1 juta tahun. Masa ini terjadi pada 65 juta tahun yang lalu.

Pada periode kepunahan ini, para dinosaurus ikut menghilang. Hal ini terjadi karena adanya tabrakan meteor besar di Teluk Meksiko yang berbarengan dengan aktivitas gunung api yang memproduksi gas CO2 dalam jumlah signifikan.

Momen ini sukses membuat punah 50 persen dari populasi makhluk hidup di zaman tersebut.

Itu tadi deretan kepunahan massal yang pernah terjadi di Bumi menurut catatan sejarah. Kalau tidak dijaga, kemungkinan Bumi akan melakukan kepunahan massal lagi nih.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak