Sensasi Makan Pagi di Antartika, Suhu Minus 70 Derajat Celcius

Auto kelaparan bertahan hidup di Antartika!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 11 Oktober 2018 | 11:00 WIB
Sensasi makan pagi di Antartika. (Twitter/@CyprienVerseux)

Sensasi makan pagi di Antartika. (Twitter/@CyprienVerseux)

Hitekno.com - Cyprien Verseux adalah seorang ilmuwan sekaligus ahli glasiologi dan astrobiologi. Ia baru saja membagikan sensasi makan pagi di Antartika melalui akun Twitter miliknya.

Saat ini ia bekerja di pangkalan ilmiah paling terpencil di dunia, Concordia Station di Antartika. Bahkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang berada 400 km di atas Bumi lebih dekat dari perdaban manusia daripada tempat tersebut.

Concordia Station merupakan tempat paling terisolasi dan tidak ramah bagi siapapun. Ketika tidak sibuk mengumpulkan smapel dan melakukan penelitian tentang iklim, Cyprien membuat blog untuk membagikan pengalamannya.

Baca Juga: Lumut Berubah Warna di Antartika, Pertanda Buruk Bagi Manusia

Cyprien dan sekolompok kecil ilmuwan sendirian berada di kedalaman wilayah terpencil saat musim dingin di Antartika.

Dikutip dari BoredPanda, suhu yang ada disana sangat dingin bahkan bakteri pun tidak dapat hidup.

''Ini adalah daerah terdingin di Bumi, dengan suhu dapat mencapai minus 70 derajat Celcius di musim dingin,'' kata Cyprien dalam penjelasannya.

Baca Juga: Mumi Penguin Ditemukan di Antartika, Umurnya Ratusan Tahun

Karena wilayahnya yang sangat dingin, kendaraan tidak bisa leluasa datang dan pergi. Mereka pelu kendaraan khusus untuk melakukannya.

Sekelompok manusia tersebut mempunyai tim yang berjumlah hanya 13 orang. Mereka terdiri dari teknisi, ilmuwan, juru masak, dan dokter medis.

Meskipun tidak ramah, Concordia sangat menarik bagi para ilmuwan dari berbagai bidang seperti astronomi, fisiologi manusia, glasiologi, ilmu atmosfer, dan geofisika.

Baca Juga: Awas, Es Antartika Terkikis dengan Cepat

Badan Antariksa Eropa menggunakan Concordia sebagai tempat adaptasi manusia karena sesuai dengan kondisi masa depan saat berada di Bulan atau Mars.

Berkat proyek EPICA yang dilakukannya disini, mereka menemukan bahwa efek gas rumah kaca tak pernah setinggi ini dalam 800 ribu tahun terakhir.

Mereka membagikan pengalamannya saat memasak dan langsung membeku sehingga dijuluki ''deep freeze''. Berikut sensasi makan pagi di Antartika yang dibagikan oleh netizen terpencil disana:

Baca Juga: Jalan Raya Besar Ditemukan Di Bawah Antartika

1. Kasihan telurnya langsung beku waktu dimasak.

Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)1
Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)

2. Mie juga langsung beku, yang sabar ya Cyprien!

Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)2
Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)

3. Dijamin kelaparan di Antartika!

Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)3
Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)

4. Donat krispi rasa es.

Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)4
Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)

5. Mungkin mereka ngambek terus nongkrong aja malam-malam!

Pengalaman memasak dan makan pagi di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)52
Pengalaman di Antartika. (Twitter.CyprienVerseux)

 

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak