Shibam, Kota Pencakar Langit Tertua Dari Zaman Kuno

Jauh dari modern, kota zaman kuno ini punya gedung pencakar langit.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Kamis, 27 September 2018 | 15:00 WIB
Kota Shibam. (Slate)

Kota Shibam. (Slate)

Hitekno.com - Kota Shibam mungkin menjadi nama yang asing di telingamu. Shibam adalah sebuah kota kuno di negara Yaman yang sudah berdiri sejak abad ke-2 masehi. Kota ini dikenal dengan bangunan pencakar langit tertua di dunia.

Kota ini dulunya menjadi pusat kerajaan Hadramaut pada abad ke-3 masehi, karena itu kota ini juga dikenal dengan nama Shibam Hadramaut.

Shibam dalam bahasa Humyar berarti ''tinggi''. Kota ini sering menjadi perhentian untuk menjadi pusat perdagangan rempah dan kemenyan yang melewati daerah Yaman.

Baca Juga: Lift Antariksa Jepang Sukses Meluncur ke Luar Angkasa

Jika gedung pencakar langit saat ini dibangun dengan menggunakan semen dan beberapa bahan modern, Kota Shibam memiliki gedung-gedung pencakar langit tertua di dunia yang terbuat dari batu dan tanah liat.

Gedung-gedung pencakar langit ini dibangun pada abad ke-16 dan berjumlah 500 buah dengan rata-rata bangunan terdiri dari lima sampai tujuh lantai.

Kota Shibam. (ArchDaily)
Kota Shibam. (ArchDaily)

Setiap lantai di gedung ini terdiri dari satu atau dua tempat tinggal yang dihuni warga Kota Shibam.

Baca Juga: Buat Takjub, Begini Tampilan Organ Tubuh Dilihat Dengan Mikroskop

Menurut banyak peneliti, Shibam adalah salah satu contoh perencanaan tata kota tertua dan terbaik dengan menggunakan prinsip konstruksi bangunan vertikal.

Seluruh gedung pencakar langit di Kota Shibam tingginya lebih dari 30 meter yang membuatnya disebut-sebut sebagai apartemen tertua di dunia.

Selain dibangun dengan menggunakan batu dan tanah liat, gedung pencakar langit di Shibam juga dilapisi oleh lumpur tebal untuk melindungi bangunan dari hujan dan erosi.

Baca Juga: Alien Bersembunyi di Suatu Tempat, Ini Kata Ilmuwan

Jika sekarang ini orang membangun gedung bertingkat dengan tujuan sebagai tempat tinggal warga, Kota Shibam justru dibangun dengan teknik gedung bertingkat dengan tata kota yang rumit untuk melindungi penduduk dari serangan musuh.

Kamu akan menemukan jalanan Kota Shibam sangat rumit dengan jalur yang sempit. Hal ini menjadi salah satu upaya pertahanan kota.

Hingga hari ini, seluruh gedung pencakar langit di Kota Shibam dipertahankan seperti pertama kali dibangun pada abad ke-16 lalu.

Baca Juga: Hal Ngeri Ini yang Terjadi Jika Pesawat Terbang Terlalu Tinggi

Usia gedung-gedung pencakar langit di Kota Shibam sudah berdiri selama lebih dari 500 tahun dan sudah dilakukan berbagai renovasi untuk mempertahankan kekokohan gedung.

Tidak jauh dari Kota Shibam, kamu akan menemukan dua situs arkeolog yaitu Jujah dan Gabusa.

Jujah adalah sebuah pusat penggalian untuk gedung persegi yang terbuat dari batu. Sedangkan Gabusa adalah tempat ditemukannya patung kepala singa dari perunggu yang bercorak seni Asiria.

Dahulu, Kota Shibam diduduki oleh suku Ibadi yang pernah berkuasa di sana hingga abad ke-15.

Sebelum mengenal gedung pencakar langit di kota-kota besar sekarang ini, ada baiknya untuk berkenalan dengan gedung pencakar langit tertua di dunia dari zaman kuno, Kota Shibam.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak