Pola Tidur Masyarakat Berubah, Durasi Bertambah tetapi Mutu Menurun Pasca Pandemi

Samsung merilis data tentang pola tidur pasca pandemi, hasilnya tak terduga.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 20 Oktober 2022 | 20:25 WIB
Ilustrasi tidur. (pixabay/Engin_Akyurt)

Ilustrasi tidur. (pixabay/Engin_Akyurt)

Hitekno.com - Pandemi beberapa tahun ini memberikan banyak dampak terhadap pola hidup masyarakat, tidak terkecuali pola tidur. Contohnya, selama pembatasan kegiatan, sebagian orang mungkin mengalami sulitnya terlelap di malam hari.

Konsep work from anywhere atau jam kerja yang fleksibel, juga dapat menimbulkan perubahan jam tidur.

Ada baiknya sebagai individu kita mulai lebih memperhatikan bagaimana kebiasaan tidur yang mungkin juga sudah berubah dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.

Pasalnya, tidur yang nyenyak pada malam hari dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kognitif, sekaligus membantu melakukan aktivitas dengan level konsentrasi yang lama dengan lebih baik.

Sebaliknya, gangguan tidur akan memberikan dampak seperti menurunnya imunitas tubuh dan juga kondisi psikologis seseorang yang dapat memicu munculnya stress, cemas hingga depresi.

Baru-baru ini, Samsung merilis hasil riset pola tidur pengguna Samsung Health secara global.

Perbedaan Durasi Tidur dan Efisiensi Tidur

Jika membahas soal pola tidur, durasi yang lebih lama tidak serta-merta kualitasnya lebih baik. Pada analisis ini, durasi tidur berarti waktu yang dihabiskan di kasur ketika mencoba untuk tidur, sedangkan efisiensi tidur mengukur persentase waktu yang sebenarnya dihabiskan untuk tidur.

Perubahan gaya hidup selama pandemi membuat orang-orang di seluruh dunia tidur lebih lama, tetapi tampaknya tidak ada korelasi antara durasi tidur dan efisiensi tidur itu sendiri.

Faktanya, meskipun orang-orang di semua negara menikmati waktu tidur rata-rata yang lebih lama daripada sebelum pandemi, mereka sebenarnya mengalami penurunan efisiensi tidur secara keseluruhan.

Baca Juga: Jangkau Jutaan Konsumen Pembayaran Digital, Grab Gandeng i.saku

Lebih lagi, hasilnya bervariasi berdasarkan jenis kelamin. Meski laki-laki dan perempuan sama-sama lebih banyak beristirahat dibanding sebelum pandemi, laki-laki mengalami peningkatan durasi tidur yang lebih lama dan penurunan efisiensi tidur yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Sementara itu, usia menjadi faktor lain yang memberi insight menarik. Saat semua kelompok umur tidur lebih lama, efisiensi tidur akan semakin menurun seiring bertambahnya usia.

Namun, ada pengecualian untuk orang-orang di usia 20–39 tahun, di mana mereka mengalami peningkatan efisiensi tidur.

Selain itu, mereka juga menjadi satu-satunya kelompok usia yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada durasi dan efisiensi tidur sekaligus.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB