Sampah Antariksa SpaceX Ditemukan Jatuh di Lahan Pertanian

Seorang petani menemukan puing sampah antariksa SpaceX di lahan pertanian setelah mendengar ledakan keras.

Agung Pratnyawan
Kamis, 04 Agustus 2022 | 11:45 WIB
Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Hitekno.com - Sampah antariksa SpaceX ditemukan telah jatuh ke sebuah lahan pertanian di New South Wales, Australia. Dilaporkan temuan tersebut adalah serpihan bagian dari pesawat luar angkasa SpaceX Crew-1.

Diwartakan Suara.com, sampah antariksa SpaceX ini telah menabrak lahan pertanian tersebut dengan kecepatan sekitar 15.534 mph.

Objek – yang merupakan bagian dari pesawat SpaceX Crew-1 – ditemukan di sebuah peternakan domba oleh seorang petani yang tinggal di sebuah properti besar di Snowy Mountains.

Baca Juga: China Akan Gunakan Satelit Militer untuk Atasi Sampah Luar Angkasa

Petani Mick Miners mengatakan, dia menemukan sampah antariksa, yang menyerupai pohon dari kejauhan, setelah keluarganya mendengar ledakan keras.

Ledakan itu juga dilaporkan terdengar oleh penduduk yang tinggal di NSW selatan, dengan beberapa orang mengklaim melihat sebuah ledakan.

Petani tetangga Jock Wallace juga melaporkan benda asing serupa yang telah ditorpedo ke tanahnya.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Sampah Luar Angkasa Tabrak ISS

Beruntung bagi kedua petani, sampah antariksa– yang berasal dari salah satu sirip pesawat – terletak cukup jauh dari rumah mereka.

Mick Miners bersama sampah antariksa SpaceX yang jatuh ke lahan pertaniannya. (New York Post/ Mick Miners)
Mick Miners bersama sampah antariksa SpaceX yang jatuh ke lahan pertaniannya. (New York Post/ Mick Miners)

Setelah diselidiki, pakar luar angkasa Universitas Nasional Australia Brad Tucker dipanggil oleh pihak berwenang untuk memeriksa objek tersebut.

"Ini pasti sampah luar angkasa yang merupakan bagian dari bagasi SpaceX Crew-1," katanya kepada Ben Fordham, dilansir laman New York Post, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga: ISS Buang 2,9 Ton Sampah Antariksa, Bisa Jatuh ke Bumi?

Dia menerangkan, SpaceX memiliki kapsul yang membawa manusia ke luar angkasa, tetapi ada bagian bawahnya.

Jadi ketika para astronot kembali, mereka meninggalkan bagian bawahnya di luar angkasa sebelum kapsul itu mendarat.

Pesawat ruang angkasa, yang menelan biaya 62 juta dolar AS per peluncuran, telah mulai mengalami deorbit setelah hampir dua tahun berada di luar angkasa.

Baca Juga: Ini 3 Negara Pembuang Sampah Antariksa Terbesar

Tucker mengatakan, pesawat itu awalnya direncanakan untuk pecah dan mendarat di laut.

"Kami melihat sebagian besar potongan mendarat di lautan, tetapi jelas beberapa tidak melihat karena potongan setinggi 9,8 kaki ini tertanam ke tanah dari luar angkasa," kata Tucker.

Dia membeberkan, dalam foto-foto puing-puing, terlihat jelas hangus, saat masuk kembali (ke atmosfer).

"Biasanya tidak mendarat di darat tetapi di laut. Orang sering berpikir mereka menemukan potongan kecil sampah luar angkasa, tetapi mereka akan terbakar saat masuk kembali, jadi kemungkinan besar adalah potongan besar seperti ini," jelas Tucker.

Pesawat ruang angkasa, yang merupakan roket stainless steel, tingginya lebih dari 164 kaki.

Itulah laporan penemuan sampah antariksa SpaceX yang menjatuhi lahan pertanian di Australia. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak