China Akan Gunakan Satelit Militer untuk Atasi Sampah Luar Angkasa

Bagaimana cara satelit militer mengatasi masalah sampah luar angkasa?

Agung Pratnyawan
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 20:34 WIB
Roket Long March 5. (Wikipedia/ Huang Zhu)

Roket Long March 5. (Wikipedia/ Huang Zhu)

Hitekno.com - Sampah luar angkasa menjadi permasalahan bagi sejumlah negara, termasuk China yang punya inisiasi untuk menguji teknologi satelit militer.

China berpikiran untuk menguji teknologi mitigasi puing-puing sampah luar angkasa menggunakan satelit militer.

Satelit tersebut, yang menaiki roket Long March 3B, lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya China pada pukul 21:27 EDT Sabtu (23/10/2021), (0127 GMT atau 09:27 waktu setempat Minggu, 24 Oktober)

Baca Juga: Kominfo Mendukung Pengembangan Satelit Nano di Indonesia

Rekaman dari China Central Television menunjukkan, roket dengan latar perbukitan, lepas landas di tengah kondisi mendung di lokasi peluncuran, dilansir laman Space, Sabtu (30/10/2021).

"Satelit di atas kapal disebut Shijian-21 dan akan digunakan untuk verifikasi teknologi mitigasi puing-puing luar angkasa", kata penyedia media pemerintah China CCTV dalam laporan singkat berbahasa Inggris.

China Aerospace Science and ology Corporation, yang merupakan kontraktor utama untuk program luar angkasa China, menambahkan bahwa peluncuran itu "sukses sepenuhnya" karena satelit telah mencapai orbit yang diinginkan, meskipun laporan itu tidak mengungkapkan orbit mana yang persisnya berada.

Baca Juga: Satelit Militer China Rusak, Ternyata Ini Penyebabnya

Berbagai laporan berita berbahasa Mandarin, yang diterjemahkan dengan mesin ke dalam bahasa Inggris, memberikan sedikit rincian tentang misi militer rahasia.

Ilustrasi sampah luar angkasa. [Shutterstock]
Ilustrasi sampah luar angkasa. [Shutterstock]

Sejauh ini, belum ada rincian tentang misi atau kemampuan Shijian-21.

Misi tersebut berlangsung di tengah gerakan global untuk mengurangi sampah antariksa atau untuk menciptakan teknologi aktif untuk mengatasinya.

Baca Juga: Foto Satelit Tampilkan Kondisi Bandara Afghanistan dari Luar Angkasa

Termasuk upaya baru oleh perusahaan dari Northrop Grumman dan startup siluman pendiri Apple, Steve Wozniak, Privateer.

Berkenaan dengan kepentingan China di bidang ini, muncul laporan pada Agustus lalu bahwa satelit China dihantam oleh roket Rusia kuno pada Maret.

Negara-negara G-7 (yang tidak termasuk China) berjanji untuk mengatasi puing-puing luar angkasa selama pertemuan pada Juni lalu.

Baca Juga: Alami Kendala Ini, Peluncuran Satelit Pemantau Bumi India Gagal

SpaceNews mencatat fokus militer dari misi kemungkinan akan menarik lebih banyak perhatian internasional.

Teknologi mitigasi puing-puing luar angkasa adalah 'penggunaan ganda', memiliki aplikasi sipil dan militer, satelit kemungkinan akan menarik minat dan pengawasan di luar China.

Itulah upaya China menggunakan satelit militer dalam pengujian mitigasi puing-puing sampah luar angkasa. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak