Rusia Siap Cabut dari ISS, Kenapa?

Rusia akan mengeluarkan pemberitahuan setidaknya satu tahun sebelum cabut dari ISS.

Agung Pratnyawan
Selasa, 03 Mei 2022 | 15:13 WIB
Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. (NASA)

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. (NASA)

Hitekno.com - Rusia telah mengkonfirmasi bakal menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), setidaknya paling cepat dua tahun dari sekarang.

Kebijakan yang diambil Rusia ini dilakukan karena adanya sanki kepada negara tersebut setelah melakukan invasi ke Ukraina.

Direktur jenderal badan antariksa federal Roscosmos, Dmitry Rogozin, tidak mengatakan kapan keterlibatan Rusia dalam proyek akan berakhir.

Baca Juga: Terancam Kena Hantaman Puing Satelit Militer Rusia, ISS Harus Pindah

Namun, ia menegaskan pihaknya akan mengeluarkan pemberitahuan setidaknya satu tahun sebelum cabut dari ISS.

"Keputusan telah dibuat, kami tidak berkewajiban untuk membicarakannya secara terbuka," kata Rogozin, dikutip dari Live Science, Selasa (3/5/2022).

Analis ruang angkasa Rusia mencatat bahwa Rusia tidak pernah setuju untuk memperpanjang keterlibatannya di ISS setelah 2024.

Baca Juga: Badan Antariksa Eropa Siap Ambil Sikap Soal Keterlibatan Rusia dalam Misi Mars dan ISS

Rogozin sendiri memiliki sejarah dalam menegaskan sanksi yang dijatuhkan kepada negaranya.

Ilustrasi Stasiun Luar Angkasa (sumber foto: Pixabay)
Ilustrasi Stasiun Luar Angkasa (sumber foto: Pixabay)

Pada 24 Februari, Rogozin mencuitkan bahwa sanksi internasional apa pun terhadap Rusia atas invasi Ukraina akan menghancurkan kemitraan antara NASA dan Roscosmos.

Rogozin menegaskan kembali komentar tersebut bulan lalu, dengan mengatakan bahwa hubungan normal antara mitra ISS, hanya dapat dipulihkan setelah pencabutan sanksi sepenuhnya dan tanpa syarat.

Baca Juga: Gegara Ini, NASA Tunda Perjalanan Luar Angkasa Astronot di ISS

Modul pertama ISS sendiri diluncurkan ke orbit pada 1998 dan diharapkan bertahan hingga 15 tahun.

Misi stasiun luar angkasa tersebut diperpanjang sejak saat itu.

Meskipun mengalami masalah pemeliharaan, ISS telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan para ahli telah memperingatkan bahwa beberapa modul ISS semakin tua.

Baca Juga: Dikira UFO, Ini Penjelasan Tentang "Cahaya Aneh" yang Terekam ISS

Amerika Serikat dan Rusia adalah mitra utama dalam proyek ISS.

Secara historis, Amerika Serikat bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada hingga 10 orang, yang tinggal di ISS pada satu waktu, sementara Rusia bertanggung jawab untuk menjaga ISS di orbit.

Stasiun luar angkasa Internasional (ISS). [NASA]
Stasiun luar angkasa Internasional (ISS). [NASA]

Rusia juga mengontrol akses ke ISS selama beberapa tahun karena hanya Soyuz yang diluncurkan ke orbit.

Tetapi dengan munculnya pesawat luar angkasa pengangkut penumpang baru seperti Dragon SpaceX, Amerika tidak perlu bergantung lagi kepada Soyuz.

Pakar luar angkasa juga mencatat bahwa NASA sekarang sedang menguji kemampuannya untuk menjaga ISS di orbit dengan dorongan dari mesin pesawat luar angkasa kargo Cygnus.

Dengan kata lain, keterlibatan Rusia di ISS mungkin tidak lagi dibutuhkan.

Di sisi lain, pernyataan Rogozin tidak cocok karena Rusia akan mulai menguji penerbangan "satu orbit" ke ISS oleh pesawat luar angkasa Soyuz pada 2023-2024.

Bagaimanapun, Rusia memang telah memiliki rencana lanjutan untuk membangun stasiun luar angkasa penerus ISS.

Modul pertama, yang sedang dibangun oleh perusahaan Energia, akan menelan biaya setidaknya 5 miliar dolar AS dan diprediksi mengorbit pada 2025.

Kita nantikan saja apakah nantinya Rusia bakal cabut dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS karena sanksi invasi ke Ukraina. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak