Jepang Stop Ekspor Teknologi ke Rusia, Semikonduktor dan Robot Tak Boleh Dikirim

Larangan ekspor mencakup berbagai produk teknologi seperti peralatan dan komponen semikonduktor, robot, generator listrik, bahan peledak, dan vaksin, serta peralatan inspeksi sinar-X dan peralatan eksplorasi gas.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 02 Februari 2023 | 18:16 WIB
Kapal petikemas. (Pexels)

Kapal petikemas. (Pexels)

Hitekno.com - Jepang mengumumkan sanksi tambahan terkait Ukraina terhadap Rusia pada hari Jumat (27/1/2023), melarang ekspor produk teknologi dan membekukan aset milik pejabat, pengusaha, dan perusahaan dari negara itu.

Babak baru hukuman menargetkan 36 individu dan 52 organisasi di Rusia. Tokyo akan melarang pengiriman barang yang terikat dengan Rusia yang dapat digunakan "untuk meningkatkan kemampuan militer" ke 49 organisasi.

Dilansir dari Russia Today, larangan ekspor oleh perusahaan Jepang meluas ke berbagai produk teknologi seperti peralatan dan komponen semikonduktor, robot, generator listrik, bahan peledak, dan vaksin, serta peralatan inspeksi sinar-X dan peralatan eksplorasi gas, kata kementerian perdagangan negara itu.

Baca Juga: 4 Hero Assassin Paling Efektif Buat Counter Karrie Mobile Legends, MM Auto Cepat Mati

"Mengingat situasi di sekitar Ukraina dan untuk berkontribusi pada upaya internasional untuk mengamankan perdamaian, Jepang akan menerapkan larangan ekspor sejalan dengan negara-negara besar lainnya," kata Kementerian Perdagangan dan Industri Ekonomi dalam sebuah rilis.

Sebagai bagian dari sanksi, Jepang akan membekukan aset 22 orang termasuk Menteri Kehakiman Konstantin Chuychenko, Wakil Menteri Pertahanan Mikhail Mizintsev, dan tiga entitas termasuk produsen pesawat JSC Irkut Corp dan produsen rudal Avangard Machine Building Plant. Pembatasan akan mulai berlaku pada 3 Februari.

Langkah itu dilakukan ketika Jepang mengetuai Kelompok Tujuh (G7) negara-negara industri dan bergegas untuk memperkuat tekanan terhadap Moskow di lockstep dengan sekutu Baratnya.

Baca Juga: Penampilan Monkey D Luffy di Live Action One Piece Beda dari Anime dan Manga?

Sehari sebelumnya, AS memperluas sanksi yang menargetkan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Rusia Denis Manturov, bersama dengan kepala Tatarstan Rustam Minnikhanov, dan jutawan telekomunikasi Sergey Adonyev.

AS juga menjatuhkan sanksi terhadap struktur bisnis yang terkait dengan miliarder Rusia Vladimir Potanin, yang merupakan pemegang saham utama di produsen nikel global, Norilsk Nickel.

Baca Juga: Telegram Didenda oleh Pemerintah Brasil, Ini Sebabnya

Berita Terkait
Berita Terkini

Kelima pilihan HP murah terbaik Juli 2025 ini tentu tak bisa dipandang sebelah mata bagi kalian yang menginginkan HP mur...

gadget | 17:38 WIB

Motorola mencoba mengembalikan kejayaan di pasar ponsel Indonesia....

gadget | 16:28 WIB

Motorola, pemimpin global dalam teknologi dan inovasi mobile, hari ini mengumumkan ketersediaan Motorola edge 60 FUSION ...

gadget | 22:22 WIB

Xiaomi 16 dikabarkan hingga saat ini sedang diproses meluncur di beberapa pasar atau secara global....

gadget | 20:02 WIB

Sejumlah HP murah Rp1 jutaan yang bakal dibahas dalam artikel HiTekno.com kali ini di antaranya, Tecno Spark 20, Tecno S...

gadget | 17:12 WIB