Astronom Temukan Komet Terbesar yang Pernah Dideteksi di Zaman Modern Ini

Komet raksasa inimemiliki ukuran sekitar 1.000 kali lebih besar daripada komet biasa.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 02 Juli 2021 | 19:00 WIB
Ilustrasi komet. (Pixabay/ A Owen)

Ilustrasi komet. (Pixabay/ A Owen)

Hitekno.com - Para astronom telah menemukan sebuah komet raksasa yang diklaim sebagai terbesar dalam penemuan di zaman modern ini.

Disebut sebagai terbesar di zaman modern, komet raksasa ini memiliki ukuran sekitar 1.000 kali lebih besar daripada komet biasa.

Objek itu disebut Komet C/2014 UN271 atau Bernardinelli-Bernstein, diambil dari nama penemunya.

Baca Juga: Komet Raksasa Seukuran Planet Kecil Meluncur Dekati Bumi, Berbahaya?

Yakni Dua mahasiswa pascasarjana Universitas Pennsylvania Pedro Bernardinelli dan astronom Gary Bernstein penemu komet raksasa ini.

Para astronom memperkirakan benda es ini memiliki diameter 100 hingga 200 km, membuatnya sekitar sepuluh kali lebih lebar dari komet biasa.

Komet C/2014 UN271, Bernardinelli-Bernstein. [Noirlab]
Komet C/2014 UN271, Bernardinelli-Bernstein. [Noirlab]

Namun, itu adalah perkiraan kasar karena jarak komet yang jauh dari Bumi.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Aurora Aneh yang Berada di Sekitar Komet Ini

Komet tersebut akan melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi pada 2031, meskipun tetap pada jarak yang cukup jauh.

"Benda itu mungkin komet terbesar yang pernah dilihat," kata Bernstein, dikutip dari Space.com, Jumat (2/7/2021).

Komet ini pertama kali terlihat dalam gambar arsip dari Dark Energy Survey yang diambil pada 2014.

Baca Juga: 8 Tips Melihat Komet NEOWISE, Fenomena Langit Langka yang Jarang Terlihat

Saat ini, komet tersebut terletak pada jarak sekitar 20 unit astronomi (AU) dari Matahari, di mana satu AU adalah jarak Bumi-matahari sekitar 150 juta km.

Ketika Komet C/2014 UN271 mendekati Bumi pada 2031, objek itu akan tetap berada pada jarak 11 AU.

James Webb Space Telescope. [NASA}
James Webb Space Telescope. [NASA}

Hal lain yang membuat komet itu istimewa, selain ukurannya adalah Komet C/2014 UN271 belum pernah mengunjungi tata surya bagian dalam dalam tiga juta tahun.

Baca Juga: Kapan Komet NEOWISE Terlihat di Indonesia? Jangan Sampai Terlewat

Menurut tim ahli, komet tersebut berasal sekitar 40.000 AU dari Matahari di Awan Oort, merupakan wilayah angkasa yang sangat jauh dan diperkirakan menampung triliunan komet.

Para ahli menduga, mungkin ada lebih banyak komet yang belum ditemukan seukuran ini, bersembunyi di Awan Oort di luar Pluto dan Sabuk Kuiper.

Tim berharap dapat melakukan pengamatan terhadap komet itu ketika mendekati Bumi menggunakan teleskop luar angkasa yang lebih canggih di masa depan, seperti Extremely Large Telescope milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dan James Webb Space Telescope NASA.

Itulah penemuan komet rakasa yang diklaim sebegai komet terbesar yang pernah dideteksi pada zaman modern ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak