Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?

NASA mengatakan kalau komet hijau itu pertama kali terlihat pada Maret 2022 saat berada di dalam orbit Jupiter.

Agung Pratnyawan
Minggu, 15 Januari 2023 | 13:59 WIB
Ilustrasi komet. (Pixabay/ A Owen)

Ilustrasi komet. (Pixabay/ A Owen)

Hitekno.com - NASA menyampaikan kalau akan ada sebuah komet hijau cerah yang melintas mendekati Bumi. Komet ini akan melintasi luar angkasa dekat Bumi untuk pertama kali dalam 50 juta tahun.

Menurut NASA, keberadaan komet hijau tersebut dimungkinkan bisa bertahan selama sebulan lamanya seperti dikutip dari Suara.com.

Pejabat NASA mengatakan, komet hijau itu pertama kali terlihat pada Maret 2022 saat berada di dalam orbit Jupiter.

Baca Juga: Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023

Disampaikan jika bisa dilihat melalui teropong sebagai cahaya hijau kecil bagi mereka yang berada di Belahan Bumi Utara mulai Kamis (12/1/2023).

Menurut ilmuwan, dilansir laman BBC, Jumat (13/1/2023), posisi paling dekat dengan Bumi pada 2 Februari nanti.

"Komet terkenal tidak dapat diprediksi, tetapi jika yang satu ini melanjutkan tren kecerahannya saat ini, akan mudah dikenali," kata NASA di blognya awal bulan ini.

Baca Juga: Komet Bisa Picu Timbulnya Kehidupan Satelit di Jupiter

"Mungkin saja itu bisa terlihat dengan mata telanjang di bawah langit gelap," tambah NASA.

Komet C 2022 E3. [Planetary.org]
Komet C 2022 E3. [Planetary.org]

Benda angkasa - disebut C/2022 E3 (ZTF), menurut NASA, melakukan pendekatan terdekatnya ke matahari pada 12 Januari sebelum melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi pada 2 Februari.

Pada saat itu, jaraknya hanya sekitar 26 juta mil (42 juta kilometer) dari planet ini, menurut Planetary Society.

Baca Juga: 5 Benda Paling Menakutkan di Luar Angkasa, Komet hingga Lubang Hitam

Pensiunan guru sains sekolah menengah dan astrofotografer Dan Bartlett, menangkap gambar komet dari kabinnya di dekat Taman Nasional Yosemite di California dan menyebut melihat langit sebagai pengalaman yang "rendah hati".

"Anda akan melihat sesuatu. Ajak teman dan Anda semua akan melihat sesuatu seumur hidup," kata Bartlett kepada BBC.

Bagi pengamat di Belahan Bumi Utara tanpa teleskop, komet itu akan tampak seperti "noda samar kehijauan di langit".

Baca Juga: Komet Terbesar Berusia Miliaran Tahun Meluncur ke Arah Bumi

Sementara mereka yang menggunakan teleskop dapat melihat ekor komet yang terlihat dramatis, kata Planetary Society.

Cahaya hijau terang akan terlihat oleh pengamat di Belahan Bumi Utara pada langit pagi saat komet bergerak ke barat laut selama bulan Januari.

Komet C 2022 E3. [Planetary.org]
Komet C 2022 E3. [Planetary.org]

Mereka yang berada di Belahan Bumi Selatan akan dapat menemukannya pada Februari nanti, kata NASA.

"Komet tersebut diperkirakan tidak akan menjadi "tontonan" sebanyak Komet NEOWISE 2020, komet paling terang yang terlihat dari Belahan Bumi Utara sejak 1997," kata NASA.

"Komet membutuhkan waktu sekitar 50.000 tahun untuk mengorbit Matahari, jadi kesempatan untuk melihatnya hanya akan datang sekali seumur hidup", kata Planetary Society.

Itulah laporan terkini dari NASA soal komet hijau yang melintasi dekat Bumi. (Suara.com/ Dythia Novianty)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak