Kabar Baik di Tengah Pandemi, Emisi Gas Rumah Kaca Turun 17 Persen

Jurnal Environmental Research Letters menemukan bahwa stratosfer yang sempat menebal kini justru menipis dalam skala global.

Amelia Prisilia
Kamis, 17 Juni 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)

Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)

Hitekno.com - Jadi kabar baik di tengah masa pandemi, dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan, terungkap bahwa saat ini emisi gas rumah kaca turun drastis sebanyak 17 persen.

Saat manusia terancam dengan adanya virus corona yang mematikan, pemerintah di negara-negara lalu memutuskan untuk melakukan lockdown di tengah masa pandemi. Lockdown dilakukan dengan membatasi aktivitas masyarakat di tiap negara.

Dilansir dari IFL Science, jurnal Environmental Research Letters menemukan bahwa stratosfer yang sempat menebal kini justru menipis dalam skala global. Hal ini dikarenakan oleh emisi gas rumah kaca yang kemudian menurun.

Baca Juga: Termasuk Awan UFO, Ini 3 Peristiwa Sains Paling Menghebohkan 2020

Seperti yang diketahui, stratosfer merupakan komponen penting di atmosfer yang membentang dari 20 kilometer sampai 60 kilometer di atas permukaan Bumi. Stratosfer berisi lapizan ozon yang menyerap sinar ultraviolet Matahari yang berbahaya.

Di masa-masa sebelum pandemi, emisi karbon dioksida atau CO2 meningkat sebanyak satu persen setiap tahunnya dibandingkan dekade sebelumnya.

Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/pixabay)
Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/pixabay)

Namun, akibat pengurangan mobilitas penduduk di tengah masa pandemi, emisi karbon dioksida ini juga ikut menurun. Sayangnya, dalam penelitian tersebut, ilmuwan memprediksi jika hal ini justru hanya sementara.

Baca Juga: Temukan Benda Misterius, Museum Sains Butuh Bantuan Identifikasi

Hal ini kemungkinan akan kembali terjadi saat ekonomi dunia menjadi normal. Apalagi di tengah masa pandemi sekarang ini, sejumlah negara mulai menghentikan lockdown guna mendorong tingkat ekonomi yang sempat terpuruk.

Untuk saat ini, masa pandemi yang menjadi kabar buruk untuk seluruh dunia justru mendatangkan sedikit kebaikan pada Bumi yang perlahan-lahan mulai membaik usai kasus pemanasan global yang membahayakan beberapa waktu sebelumnya.

Baca Juga: Secara Sains, Ini Penyebab Mengigau Saat Tidur

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak