Waduh, Area Es Terakhir di Artik Diprediksi Akan Menghilang

Hilangnya Area Es Terakhir ini bisa berdampak buruk, apa itu?

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 12 Januari 2021 | 13:30 WIB
Ilustrasi Lapisan Es. (Wikipedia/ Hannes Grobe)

Ilustrasi Lapisan Es. (Wikipedia/ Hannes Grobe)

Hitekno.com - Hamparan es Arktik yang berada di antara Greenland dengan Kepulauan Arktik Kanada yang selama ini disebut sebagai Area Es Terakhir diprediksi bisa lenyap karena pemanasan global dan krisis iklim.

Para ilmuwan melalui penelitian terbaru mendapati tingginya potensi untuk tidak bertahan menghadapi krisis iklim hingga menghilang.

Itu adalah bentangan es tertua dan paling tebal di kawasan Arktik. Hingga saat ini, lapisan tersebut berhasil bertahan bahkan pada musim panas terhangat yang pernah tercatat.

Sebelumnya, diharapkan es tersebut dapat bertindak sebagai fondasi dari kawasan Arktik yang menyebar untuk membuat Bumi mulai mendingin lagi.

Namun, menurut analisis baru data satelit yang secara khusus mengamati lengkungan es di sepanjang Selat Nares, kemungkinan Area Es Terakhir tidak dapat bertahan.

"Selat Nares dan lengkungannya dapat memainkan peran penting dalam menentukan apakah Area Es Terakhir bertahan melalui puncak pemanasan global atau tidak," tulis para ilmuwan dalam makalah yang diterbitkan di Nature Communications, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (12/1/2021).

Data menunjukkan bahwa durasi pembentukan lengkungan telah menurun selama 20 tahun terakhir, sementara area es dan volume fluks di sepanjang Selat Nares meningkat.

Global warming di Arktik, Kutub Utara. [Shutterstock]
Global warming di Arktik, Kutub Utara. [Shutterstock]

Dengan kata lain, lengkungan es Selat Nares menahan Area Es Terakhir menjadi kurang stabil.

Ini berisiko dapat mencairkan lapisan es tertua tersebut dan membuatnya pecah serta mengambang ke selatan, menuju daerah yang lebih hangat sehingga mempercepat proses pencairan.

"Es yang sangat tua inilah yang kami khawatirkan. Harapannya, wilayah ini akan bertahan hingga pertengahan abad ini atau bahkan lebih lama lagi sehingga kita bisa mendinginkan planet ini. Es akan mulai muncul lagi dan daerah ini bisa menjadi semacam benih," ucap Kent Moore, fisikawan dari Universitas Toronto, Kanada.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Badak Berbulu dari 50 Ribu Tahun, Terawetkan di Lapisan Es

Hilangnya Area Es Terakhir akan berdampak besar pada ekosistem di sekitarnya, mulai dari beruang kutub hingga ganggang es yang menghasilkan karbon, oksigen, dan nutrisi lain ke lingkungan.

Dikhawatirkan es Arktik akan menghilang paling cepat 2035. Para ahli mengatakan, jika ingin menghindari kerusakan lebih lanjut, solusi satu-satunya yang bisa dilakukan adalah mengurangi emisi gas rumah kaca dan mulai menghentikan kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia.

Itulah hasil penelitian ilmuwan yang mewanti-wanti Area Es Terakhir di Artik bisa saja menghilang tak bertahan melawan pemanasan global. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB