Kumpulkan Sampel Bulan, China Luncurkan Misi Chang'e 5

Misi ini telah diluncurkan China pada 23 November 2020 kemarin.

Agung Pratnyawan
Kamis, 26 November 2020 | 06:00 WIB
Chang'e 4 difoto Yutu 2 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).

Chang'e 4 difoto Yutu 2 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).

Hitekno.com - China telah meluncurkan misi Chang'e 5 pada 23 November 2020 kemarin, dalam rangka mengumpulkan sampel bulan.

Misi ini dilakukan China dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan dengan bantuan roket Long March 5.

Dengan misi ini, China berniat untuk mengumpulkan sampel murni Bulan kembali ke Bumi pada pertengahan Desember. Hal ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sejak misi Luna 24 Uni Soviet pada 1976.

Baca Juga: Waduh, Ada Penumpang Gelap di Peluncuran Misi SpaceX ke ISS ?

Wahana antariksa berbobot 8.200 kg itu diprediksi akan tiba di orbit Bulan sekitar 28 November dan mengirimkan dua dari empat modulnya yang terdiri dari pendarat dan kendaraan pendaki ke permukaan Bulan satu atau dua hari kemudian.

Misi Chang'e 5 akan mendarat di daerah Mons Rumker dari dataran vulkanik besar Oceanus Procellarum, bagian yang telah dieksplorasi oleh sejumlah misi permukaan Bulan lainnya, termasuk Apollo 12 NASA pada 1969.

Wahana antariksa Cina, Chang'e-4. Sebagai ilustrasi [Shutterstock]
Wahana antariksa Cina, Chang'e-4. Sebagai ilustrasi [Shutterstock]

Pendarat akan mempelajari lingkungan sekitar dengan kamera, radar penembus tanah, dan spektrometer. Tetapi tugas utamanya adalah mengambil sekitar 2 kg sampel Bulan, beberapa di antaranya akan digali hingga 2 meter di bawah tanah.

Baca Juga: Ikut Misi NASA ke Bulan, Blue Origin Uji Coba Roket New Shepard

Pekerjaan ini akan dilakukan selama dua minggu karena pendarat Chang'e 5 bertenaga surya, pendarat itu tidak akan dapat beroperasi setelah malam di lokasinya.

Mons Rumker dipercaya menyimpan bebatuan yang terbentuk 1,2 miliar tahun yang lalu. Artinya, sampel yang dibawa Chang'e 5 akan membantu para ilmuwan memahami apa yang terjadi di akhir sejarah Bulan serta bagaimana Bumi dan tata surya berevolusi.

Pendarat Chang'e 5 akan mentransfer sampelnya ke kendaraan pendakian, yang akan meluncurkannya ke orbit Bulan untuk bertemu dengan dua elemen misi lainnya, yaitu modul layanan dan kapsul pengembalian Bumi yang terpasang. Sampel Bulan akan disimpan di kapsul pengembalian tersebut.

Baca Juga: UEA Berencana Luncurkan Misi Jelajah Bulan pada 2024

Dilansir Space.com pada Rabu (25/11/2020), diprediksi pendaratan sampel dijadwalkan pada 16 atau 17 Desember di Inner Mongolia.

Chang'e 4 and Yutu 2 saling memotret satu sama lain. (CNSA/CLEP).
Chang'e 4 and Yutu 2 saling memotret satu sama lain. (CNSA/CLEP).

Chang'e 5 adalah misi keenam dalam program eksplorasi Bulan. China sebelumnya meluncurkan misi Chang'e 1 dan Chang'e 2 masing-masing pada 2007 dan 2010 serta duo penjelajah pendarat Chang'e 3 mendarat di sisi dekat Bulan pada Desember 2013.

Kemudian pada Januari 2019, China meluncurkan misi Chang'e 4 yang mendarat di sisi jauh Bulan untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Melalui Misi Artemis, NASA Telah Pilih Astronot Perempuan Pertama ke Bulan

Kita nantikan saja keberhasilan misi Chang'e 5 yang diluncurkan China ini dalam mengumpul sampel Bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak