Jadi Sorotan Ilmuwan, Belahan Bumi Utara Capai Rekor Suhu Terdingin

Suhu terendah sepanjang sejarah minus (-) 69 derajat Celsius tercatat di Greenland, dan telah diverifikasi Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Agung Pratnyawan
Senin, 28 September 2020 | 12:15 WIB
Ilustrasi salju. (Pixabay)

Ilustrasi salju. (Pixabay)

Hitekno.com - Belahan Bumi Utara memang memiliki suhu yang rendah atau dingin jika dibandingkan wilayah katulistiwa. Namun kali ini memecahkan rekor suhu terendah dalam catatan para ilmuwan.

Suhu terendah sepanjang sejarah minus (-) 69 derajat Celsius tercatat di Greenland, dan telah diverifikasi Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Rekor ini sebenarnya dibuat hampir 30 tahun lalu, tetapi Archive of Weather and Climate Extremes WMO baru menggali kembali catatan sejarahnya.

Baca Juga: Satelit Tangkap Penampakan Kapal Selam Misterius di Korea Utara

Suhu itu direkam di stasiun cuaca otomatis di bagian terpencil Greenland tengah bernama Klinck pada 22 Desember 1991, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar 2 derajat Celsius.

Stasiun cuaca ini terletak di ketinggian 3.105 m, dekat dengan titik tertinggi Lapisan Es Greenland.

Lapisan es Arktik di Kutub Utara. Sebagai ilustrasi bagain dari Belahan Bumi Utara (BBU)  [NASA].
Lapisan es Arktik di Kutub Utara. Sebagai ilustrasi bagain dari Belahan Bumi Utara (BBU) [NASA].

Suhu terendah yang pernah tercatat di dunia adalah minus (-) 89 derajat Celsius di stasiun cuaca dataran tinggi Vostok, Antartika pada 21 Juli 1983. 

Baca Juga: Hasil Penelitian Baru: Es Kutub Utara Diprediksi Hilang pada 2035

Sementara rekor BBU sebelumnya dibuat di Rusia pada Februari 1892, dan Januari 1933 berdasarkan stasiun cuaca di Verkhoyanksk dan Oymyakon, masing-masing tercatat minus (-) 67,8 derajat Celsius.

Stasiun cuaca Klinck sendiri adalah stasiun sementara yang digunakan para ilmuwan yang mempelajari Lapisan Es Greenland selama dua tahun di awal 1990-an. Hasil dikembalikan ke lab pada 1994, datanya diterima dan kemudian dikirim untuk digunakan para ilmuwan di Antartika.

Dilansir IFL Science pada Senin (28/9/2020), WMO melacak tim ilmuwan asli untuk membantu memverifikasi suhu, yang kini telah dilakukan setelah meninjau peralatan, stasiun, dan pola cuaca di daerah tadi pada Desember 1991.

Baca Juga: Ditemukan Bahan Kimia Misterius di Kutub Utara, Diklaim Tahan Lama

Ilustrasi Greenland (Pixabay/Thomas_Ritter)
Ilustrasi Greenland (Pixabay/Thomas_Ritter)

Menurut Profesor Randall Cerveny, pelapor Iklim dan Cuaca Ekstrem untuk WMO, investigasi ini menyoroti kemampuan ilmuwan iklim saat ini untuk tidak hanya mengidentifikasi catatan iklim modern, tetapi menjadi "detektif iklim", dan mengungkap catatan iklim masa lalu yang penting, sehingga menciptakan catatan iklim jangka panjang berkualitas tinggi untuk daerah sensitif iklim di dunia.

Itulah sorotan ilmuwan pada catatan suhu Belahan Bumi Utara yang memecahkan rekor terendah. Bahkan mencapai minus (-) 69 derajat untuk wilayah Greenland. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: NASA Bagikan Potret Kutub Utara Ganymede, Bulan Terbesar di Tata Surya

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak