Jika Mereka Mau, Spesies Ikan Ini Dapat "Berjalan" di Darat

Ikan ini bisa berjalan dan memanjat untuk berpindah sumber air di gua.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 14 September 2020 | 08:00 WIB
Cryptotora thamicola atau ikan gua pemanjat air terjun. (YouTube/ NJIT)

Cryptotora thamicola atau ikan gua pemanjat air terjun. (YouTube/ NJIT)

Hitekno.com - Tim ilmuwan internasional telah mengidentifikasi bahwa setidaknya 11 spesies ikan memiliki kemampuan untuk "berjalan" di darat. Tak hanya berjalan, beberapa di antaranya dapat "memanjat" untuk berpindah dari satu sumber air ke sumber air lainnya.

Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan dari Florida Museum of Natural History, New Jersey Institute of ology, Louisiana State University, serta Maejo University di Thailand menganalisis struktur tulang dari hampir 30 spesies loach di perairan.

Sebelumnya, pada tahun 1985, para ilmuwan terkejut menemukan spesies yang mereka beri nama waterfall climbing cavefish atau ikan gua pemanjat air terjun (Cryptotora thamicola) yang hidup di gua-gua yang dalam pada provinsi Mae Hong Son, Thailand.

Baca Juga: Setelah 50 Tahun, Spesies "Tikus Gajah" Ini Ditemukan Kembali oleh Ilmuwan

Seperti penghuni gua lainnya, C. thamicola telah kehilangan penglihatan, tetapi menebusnya dengan mampu memanjat singkapan berbatu untuk keluar di antara badan air di dalam lingkungan gua.

Loach merupakan spesies ikan dengan bentuk cenderung memipih dan memanjang di mana mereka tergabung di famili Cobitoidea. Terkadang beberapa spesies disebut juga sebagai "ikan belut" atau bahkan "ikan kadal" (lizardfish).

CT scan struktur tulang dari Cryptotora thamicola atau ikan gua pemanjat air terjun. (Florida Museum/ Zachary Randall)
CT scan struktur tulang dari Cryptotora thamicola atau ikan gua pemanjat air terjun. (Florida Museum/ Zachary Randall)

Ilmuwan terkonsentrasi pada hillstream loach (loach hilir) dengan kemampuan khusus.

Baca Juga: Mirip Rubah, Anjing Spesies Baru di Pegunungan Papua Kejutkan Ilmuwan

Menentukan dengan tepat spesies hillstream loach yang memiliki kemampuan berjalan dapat membantu para ilmuwan menyimpulkan bagaimana vertebrata darat pertama bisa muncul.

Tim peneliti menganalis 30 spesies loach hilir dan pertama kalinya menggambarkan tiga kategori bentuk panggul.

Cryptotora thamicola dan struktur tulangnya. (Florida Museum/ Zachary Randall)
Cryptotora thamicola dan struktur tulangnya. (Florida Museum/ Zachary Randall)

Berdasarkan bentuk tulang yang menghubungkan duri beberapa loach ke sirip perut mereka, tim menemukan bahwa 10 spesies loach lainnya berbagi sabuk panggul yang besar dari ikan gua pemanjat air terjun.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun, Hewan Laut Dalam Berkaki 14 Ini Akhirnya "BAB"

Dalam Journal of Morphology, mereka melaporkan 10 ikan loach lain dengan sabuk panggul yang cukup kuat sehingga dapat menopang berat ikan saat berjalan keluar dari air.

Spesies ikan ini bisa berjalan atau memanjat. (Florida Museum)
Spesies ikan ini bisa berjalan atau memanjat. (Florida Museum)

Dikutip dari IFLScience, ikan gua pemanjat air terjun (Cryptotora thamicola) memiliki sabuk panggul besar yang mirip dengan hewan darat (mereka menggunakan gaya berjalan kaki empat yang paling umum).

Hewan darat akan menggerakkan bagian kanan depan dan belakang kiri bersamaan, diikuti oleh sebaliknya.

Baca Juga: Pamerkan Ikan Laut Dalam Mengerikan, Orang Ini Punya Setengah Juta Follower

Namun dalam kasus ini, bukan kakinya, namun sirip yang digerakkan oleh ikan tersebut membuat mereka bisa berjalan di darat.

"Biasanya ikan tidak memiliki hubungan antara tulang belakang dan sirip perut. Penelitian ini menunjukkan dengan detail tinggi bahwa panggul yang kuat lebih umum daripada yang kita duga dalam keluarga loach hilir," kata peneliti dalam rilis resminya.

Kemampuan unik ikan tersebut dalam memanjat dan berjalan membuat mereka dapat bertahan hidup di gua untuk berpindah dari sumber air ke sumber air lainnya. Untuk melihat animasi ikan gua pemanjat air terjun dalam berjalan atau memanjat, kalian bisa mengunjugi situs resmi Florida Museum di link ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak