Ilmuwan Gagal Deteksi Tanda Adanya Alien Usai Pindai 10 Juta Bintang

Lebih dari 10 juta bintang dipindah para astronom untuk menemukan tanda-tanda alien.

Dinar Surya Oktarini
Kamis, 10 September 2020 | 08:00 WIB
Ilustrasi alien di dalam kendaraannya. (Pixabay/ Pawel86)

Ilustrasi alien di dalam kendaraannya. (Pixabay/ Pawel86)

Hitekno.com - Lebih dari 10 juta bintang dipindah para astronom dan tidak menemukan tanda-tanda teknologi alien, sebagai bagian dari pencarian kehidupan di luar Bumi. 

Penelitian tersebut diterbitkan dalam Publications of the Astronomical Society of Australia merinci pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI) menggunakan Murchison Widefield Array (MWA), kumpulan 4.096 antena yang ditanam di tanah merah Australia Barat untuk mendeteksi sinyal radio dari luar angkasa.

"Itu adalah antena kecil seperti laba-laba yang duduk di tanah," kata Chenoa Tremblay, salah satu penulis penelitian dan astrofisikawan di CSIRO, seperti dikutip CNET, Rabu (9/9/2020).

Baca Juga: Meluncur Bersamaan, Xiaomi Kenalkan Produk IoT Mi TV Stick

Tremblay dan rekan penulis Stephen Tingay dari International Centre for Radio Astronomy Research, menggunakan MWA untuk mendengarkan "tanda teknologi" atau bukti teknologi alien di sebagian langit di sekitar konstelasi Vela.

Kumpulan 4.096 antena yang ditanam di tanah merah Australia Barat untuk mendeteksi sinyal radio dari luar angkasa, Murchison Widefield Array. [MWA Telescope]
Kumpulan 4.096 antena yang ditanam di tanah merah Australia Barat untuk mendeteksi sinyal radio dari luar angkasa, Murchison Widefield Array. [MWA Telescope]

Tremblay mengatakan, kawasan ini menarik secara ilmiah karena sejumlah besar bintang telah meledak dan mati, menciptakan kondisi ideal untuk pembentukan bintang baru.

Para ilmuwan mencoba mendengarkan suara "ping" seperti yang dihasilkan oleh alarm mobil saat pengguna membiarkan lampu menyala, di mana ada suara "ping" dengan jarak yang sama. Dengan menganalisis hal itu, para ahli bisa mengetahui sinyal radio dari luar angkasa berasal dari peradaban alien.

Baca Juga: Konsentrasi Penuh, Potret Password WiFi Gratis Ini Bikin Netizen Melongo

Namun, setelah mendengarkan wilayah Vela selama 17 jam, tidak ada sinyal yang terdeteksi. Sementara survei tersebut, mampu menangkap lebih dari 10,3 juta bintang dan berisi enam planet ekstrasurya yang diketahui.

Tim ahli menyebut itu seperti mencoba menemukan sesuatu di lautan tetapi dengan dasar pengetahuan yang lemah.

"Mencari tanda teknologi berarti menganggap bahwa ada peradaban memiliki teknologi yang mirip dengan kita," tambah Tremblay.

Baca Juga: Simbol Misterius di Matahari Diduga Pesan dari Alien, Ini Fakta Sebenarnya

Kehidupan yang cerdas mungkin tidak mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi melalui sinyal radio.

Di sisi lain, para ahli menerbitkan sebuah "terobosan" pada 2 September yang dapat membantu mempersempit pencarian kehidupan cerdas di Bimasakti.

Para astronom dari University of Manchestor dan kolaborasi Breakthrough Listen, menganalisis ulang data dan menempatkan batasan baru pada transmisi radio yang berasal dari dalam Bimasakti.

Baca Juga: Kecelakaan Misterius, Teleskop Pencari Alien Rusak

Ilustrasi Bimasakti. [Shutterstock]
Ilustrasi Bimasakti. [Shutterstock]

Batasan baru membantu para astronom menentukan dengan lebih jelas di mana para ahli harus mendengarkan.

Data baru mengklaim bahwa kurang dari 0,04 persen sistem bintang dapat menampung peradaban alien dengan teknologi yang dapat dideteksi.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak