"Berwajah Tersenyum", Penyu Langka Ini Bangkit dari Jurang Kepunahan

Jumlah penyu "berwajah tersenyum" sudah mendekati 1.000 ekor di penangkaran.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 06 September 2020 | 21:00 WIB
Batagur trivittata atau penyu berwajah tersenyum. ( Wildlife Conservation Society/ Myo Min Win)

Batagur trivittata atau penyu berwajah tersenyum. ( Wildlife Conservation Society/ Myo Min Win)

Hitekno.com - Jika dilihat dari wajahnya, hewan ini mungkin merupakan reptil "paling ramah" di dunia. Dijuluki sebagai smiley-faced turtle atau penyu berwajah tersenyum, penyu beratap Burma (Batagur trivittata) diharapkan oleh ilmuwan dapat bangkit dari jurang kepunahan.

Mengingat jumlahnya yang cukup sedikit di alam liar, IUCN Red List mengklasifikasikan Batagur trivittata sebagai Critically Endangered atau Sangat Terancam Punah.

Menyusul proyek konservasi besar-besaran di daerah asal penyu Myanmar, para peneliti sekarang dapat memastikan bahwa populasi penyu di penangkaran dengan cepat mendekati 1.000 ekor.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun, Hewan Laut Dalam Berkaki 14 Ini Akhirnya "BAB"

Itu berarti secara perlahan spesies tersebut mulai bangkit dari jurang kepunahan.

Sebelumnya, ilmuwan sangat takut bahwa smiley-faced turtle atau penyu berwajah tersenyum mendekati kepunahan karena banyak dijualbelikan di pasar satwa liar China.

Batagur trivittata atau penyu berwajah tersenyum. ( Wildlife Conservation Society/ Myo Min Win)
Batagur trivittata atau penyu berwajah tersenyum. ( Wildlife Conservation Society/ Myo Min Win)

Bahkan sebagian di antaranya juga beredar di kolektor penyu Amerika Serikat.

Baca Juga: Terungkap Kenapa Penyu Makan Plastik, Bukan Cuma Tampilan Mirip Makanan

Wildlife Conservation Society (WCS) dan Turtle Survival Alliance telah merilis serangkaian foto yang memperlihatkan penyu beratap Burma yang baru menetas.

Fasilitas penangkaran di Desa Limpha, Sagaing, Myanmar sukses membuat banyak penyu beratap Burma (Burmese roofed turtle) berkembang biak dengan baik.

Deskripsi lengkap mengenai Batagur trivittata dan penelitiannya telah diterbitkan di jurnal Zootaxa.

Baca Juga: Kepalanya Tenggelam ke Cangkang, Aksi Komodo Makan Penyu Ini Bikin Geli

Sama seperti namanya, hewan ini memiliki mulut "tersenyum" yang khas, mata membelalak, dan moncongnya yang menjulur ke atas. Betina dari spesies ini memiliki warna yang lebih redup dan jauh lebih besar daripada jantan.

Sementara jantan yang lebih kecil berwarna terang, terutama selama musim kawin ketika mereka dapat memamerkan beberapa warna biru kehijauan dan kuning cerah.

Dikutip dari IFLScience, penyu wajah tersenyum pernah melimpah di sungai-sungai beraliran tenang Myanmar.

Baca Juga: Pamerkan Ikan Laut Dalam Mengerikan, Orang Ini Punya Setengah Juta Follower

Batagur trivittata atau penyu berwajah tersenyum saat menetas. ( Wildlife Conservation Society/ Myo Min Win)
Batagur trivittata atau penyu berwajah tersenyum saat menetas. ( Wildlife Conservation Society/ Myo Min Win)

Namun penyu herbivora ini berkurang sangat drastis akibar perburuan liar dan eksploitasi telur berlebihan.

Meskipun spesies ini memiliki ratusan tukik dalam beberapa tahun terakhir, semuanya lahir di penangkaran sebagai bagian dari program pemulihan oleh konservasionis dan ilmuwan.

Diperkirakan hanya ada lima atau enam betina tersisa di alam liar dan mungkin hanya dua jantan. Setelah dibesarkan di penangkaran, beberapa penyu wajah tersenyum akan dilepasliarkan untuk menambah jumlah mereka di alam liar.

Di luar spesies tunggal ini, penyu (turtle) dan kura-kura (tortoise) berada dalam masalah besar.

Dari 360 spesies penyu dan kura-kura yang saat ini dikenali, lebih dari setengahnya dianggap “terancam punah”.

Kabar mengenai penyu wajah tersenyum yang jumlahnya mulai membaik diharapkan dapat menekan laju mereka dan menjauhi jurang kepunahan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak