Gubernur Anies Kaget, Ternyata Jakarta Belum Punya Alat Ukur Curah Hujan

Anies Baswedan mengatakan bagaimana mungkin kota yang penuh dengan hujan, tidak punya alat ukur curah hujan.

Agung Pratnyawan
Minggu, 09 Agustus 2020 | 07:30 WIB
Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih)

Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih)

Hitekno.com - Meski kerap dilanda bencana banjir, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta ternyat tidak memiliki alat untuk mengukur curah hujan. Padahal telah menjadi masalah dari tahun ke tahun.

Selama ini Jakarta hanya mengandalkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Awal tahun ini, ketika saya mendengar bahwa kita ini tidak punya alat ukur (curah hujan). Itu saya betul-betul shock (terkejut)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rekaman video yang disiarkan Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (8/8/2020).

Baca Juga: Anies Unggah Foto Saat Pakai Tetes Mata, Netizen: Malah Ngasih Bahan Meme

Dia mengatakan bagaimana mungkin kota yang penuh dengan hujan, tidak punya alat ukur curah hujan.

"Kita selama ini hanya mengandalkan pada alat-alat milik BMKG," katanya.

Anies mengungkapkan hal itu dengan terheran usai melihat dan mendengar pemaparan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf yang di dalamnya mengusulkan pembelian alat ukur curah hujan sebanyak 10 unit pada tahun 2020.

Baca Juga: Analisa Fungsi Rak Buku Pada Tayangan TV, Punya Anies Baswedan Jadi Sorotan

Gubernur Anies kemudian menginstruksikan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah untuk menambah alat tersebut namun dengan harga yang lebih murah agar seluruh petugas di kelurahan DKI Jakarta dapat mengetahui curah hujan sehingga upaya pencegahan banjir dapat segera dilakukan sedini mungkin.

Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

"Pak Sekda sebaiknya ini jangan 10 lokasi. Ini coba dibuat sebanyak mungkin dengan harga semurah mungkin," ujar Anies Baswedan.

Anies juga meminta kepada Dinas SDA untuk membeli alat pengukur curah hujan manual, bukan digital seperti yang diajukan oleh dinas. Menurut Anies alat yang diajukan oleh dinas terlalu canggih karena berbasis digital sehingga lebih mahal.

Baca Juga: Ulang Tahun, Anies Baswedan Tuai Hujatan Netizen Karena Dana Bansos Jakarta

Permintaan itu berkaca pada situasi keuangan Pemprov DKI Jakarta yang terbatas akibat wabah COVID-19. Terlebih dana pengendalian banjir di Ibu Kota diperoleh dari pinjaman pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

"Kalau belum bisa menggunakan alat yang maju seperti ini Pak, sudahlah beli alat yang murah dan petugas kita data entry (memasukan data) pakai aplikasi. Jadi tidak harus kayak membeli layar proyektor yang bergerak sendiri, yang penting (layarnya) putih dan bisa naik turun (walau) pakai tangan," katanya.

Gubernur Anies Baswedan mengharapkan seluruh wilayah Jakarta bakal memiliki alat ukur curah hujan bila dinas membeli alat yang lebih murah. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Baru Dipuji, Netizen Kembali Sebut Anies Gubernur Terbodoh Karena Ini

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak