Kolase Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming. (Instagram)
Hitekno.com - Sulitnya mencari lapangan kerja di Indonesia saat ini hingga tingginya angka pengangguran telah menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung tentang maraknya anak muda yang merasa tidak memiliki masa depan karena kesulitan mencari pekerjaan. Pernyataan tersebut diunggah di akun X resmi Anies.
Hal itu membuat publik menyentil janji yang sempat disampaikan oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming dalam debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan pada 2024 lalu.
Kala itu, Gibran berjanji akan membuka 19 juta lapangan kerja untuk generasi muda dan kaum perempuan melalui agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan transisi menuju energi hijau, hingga ekonomi kreatif.
Dalam video singkat yang diunggah Anies pada 13 Oktober 2025, ia mulanya mempertanyakan mengapa banyak anak muda yang merasa sulit mencari pekerjaan meskipun memiliki rekam jejak pendidikan dan CV yang bagus. Anies juga menyinggung jawaban monoton pihak perusahaan saat menerima lamaran pekerjaan.
"Kenapa ya banyak keluhan cari kerja terasa amat sulit? Bayangkan seorang anak muda yang baru lulus kuliah, IP-nya bagus, CV-nya rapi, rajin ikut pelatihan, semangatnya membara, tapi setelah berbulan-bulan melamar, balasannya hampir selalu sama; terima kasih, CV telah kami terima, kami simpan, dan dipanggil kalau ada kesempatan. Lalu, panggilannya tidak pernah datang dan rasa percaya diri pun kemudian lama-lama berubah jadi putus asa," ucap Anies Baswedan.
Menurut Anies, banyak anak muda yang seharusnya kini menjadi roda penggerak bangsa. Tetapi, karena sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia, generasi muda lambat laun merasa putus asa.
"Data menunjukkan tingkat pengangguran anak muda usia 15-24 tahun sejak 2016 itu di atas 15 persen. Artinya, justru mereka yang seharusnya jadi motor penggerak bangsa, malah yang paling sulit masuk dunia kerja. Jadi tidak heran kalau banyak anak muda yang merasa masa depan itu buntu," sambungnya.
Meski begitu, Anies Baswedan menilai bahwa sulitnya mencari pekerjaan bukanlah kesalahan anak muda.
"Mereka melihat orang tuanya kerja keras, tapi gajinya tidak cukup. Lalu mereka sendiri sulit mendapat pekerjaan yang layak. Nah, rasa frustrasi ini kita dengar setiap hari. Di rumah, di warung kopi, dan di timeline sosial media. Nah, ini bukan masalah anak mudanya yang kurang berusaha," timpalnya lagi.
Secara gamblang, Anies mengatakan bahwa sistem yang tidak mampu menyediakan lapangan kerja bagi anak muda.
Baca Juga: Kode Redeem Mobile Legends 13 Oktober 2025, Klaim Skin dan Diamond Gratis Hari Ini!
"Kalau ada jutaan anak muda kesulitan mencari kerja, masalahnya bukan pada individu-individunya. Tapi pada sistem yang tidak mampu menyediakan kesempatan. Kuncinya adalah ekosistem kerja yang adil," imbuh Anies.
Oleh karena itu, sistem harus memberikan lapangan kerja yang luas. Anies menilai jika pemerintah tidak ingin masa depan anak muda suram, maka negara harus menyediakan lapangan kerja yang layak guna menekan angka pengangguran.
"Pertama, perluasan lapangan kerja formal. Itu wajib. Lalu dukungan serius untuk industri kreatif dan UMKM yang benar-benar menyerap tenaga kerja. Ini jangan malah dipersulit, dan perlindungan sosial yang menjangkau para pekerja baru yang sedang memulai karir. Negara bisa memberi jalan. Kalau kita mau masa depan bangsa cerah, jangan biarkan anak muda terjebak dalam kegelapan pengangguran," jelas Anies Baswedan.
Ia berpendapat bahwa kesempatan kerja yang diberikan kepada generasi muda merupakan bentuk investasi bagi negara.
"Saat anak muda dapat kesempatan kerja yang layak, maka itu bukan hanya rezeki bagi mereka, tapi itu investasi bagi seluruh negeri," pungkasnya.
Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari publik. Tak sedikit warganet yang menyinggung janji Gibran dan menyindir bagaimana Gibran Rakabuming maju sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Mau IPK 4 dari kedokteran UI pun tetep aja kalah sama nepo baby macam Gibran. Konoha gitu," komentar @bente******.
"Gibran, mana 19 juta lapangan kerjanya tuh?" tulis @baby********.
"Tapi sepertinya para pejabat tidak ingin Indonesia memiliki anak muda cerdas pak, biar mudah dibodohi dan nggak berani melawan pemerintah yang membuat aturan menyimpang dan kesewenangan," sambung @har****.
"Menuju 19 juta pengangguran," timpal @love********.
"IPK kurang dari 2 aja biar jadi presiden. IPK 2,3 bisa jadi wakil presiden. IPK kurang dari 2,8 bisa jadi gubernur dan menteri. Masa IPK di atas 3 nganggur, malu dong," sindir @5la****.