Diteliti Ilmuwan, "Semut Putih" Ini Punya Karakter Unik

Warna putih mereka ternyata dapat membantu hewan ini untuk bertahan hidup.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 17 Juli 2020 | 08:00 WIB
Semut putih beludru Thistle-down. (YouTube/ SciTech Daily)

Semut putih beludru Thistle-down. (YouTube/ SciTech Daily)

Hitekno.com - Jika kita mengira bahwa semut hanya memiliki warna cokelat, hitam hingga merah kecokelatan, semut satu ini mempunyai warna unik. Ilmuwan menemukan mengapa semut putih tersebut memiliki karakter warna berbeda dibandingkan makhluk kecil lainnya.

Pada lanskap Amerika Barat Daya, terdapat hewan unik yang dijuluki "semut putih".

Nama lengkapnya adalah semut beludru putih Thistledown (Dasymutilla gloriosa).

Baca Juga: Pura-pura Jadi Semut, Grup Absurd di Facebook Ini Punya Banyak Pengikut!

Organisme tersebut sering ditemukan pada semak cemara yang memiliki bunga creosote putih.

"Semut putih" bukanlah seekor semut sebenarnya melainkan mereka adalah sejenis tawon.

Dasymutilla gloriosa atau semut putih beludru hidup di daerah gersang. (Press Release Utah State University/ Joseph S. Wilson)
Dasymutilla gloriosa atau semut putih beludru hidup di daerah gersang. (Press Release Utah State University/ Joseph S. Wilson)

Hanya saja bentuk tubuh mereka sekilas memang mirip dengan semut.

Baca Juga: Semut Terbukti Cerdas, Mereka Selalu Belajar dari Kesalahan

Sebelumnya banyak ilmuwan yang mengira bahwa semut putih berevolusi "menyamakan" penampilan mereka dengan bunga creosote putih yang jadi tempat favorit mereka.

Bisa saja itu merupakan cara mereka untuk menyembunyikan diri dari predator.

"Adalah logis berasumsi semut putih beludru Thistle-down berevolusi terkait penampilan mereka untuk bersembunyi dari predator di antara buah creosote yang jatuh. Tapi tawon mendahului kedatangan semak creosote ke Amerika Barat Daya selama jutaan tahun. Jadi, kami menyelidiki penjelasan lain untuk warna putih mereka," kata Joseph Wilson seorang profesor di Departemen Biologi Utah State University, pada press release-nya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Semut Tercepat di Dunia, Ada di Gurun Sahara

Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters, ilmuwan menyelidiki "alasan lain" terkait tubuh semut yang berwarna putih.

Dasymutilla gloriosa atau semut putih dan buah creosote yang jatuh. (Press Release Utah State University/ Joseph S. Wilson)
Dasymutilla gloriosa atau semut putih dan buah creosote yang jatuh. (Press Release Utah State University/ Joseph S. Wilson)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya bulu putih di atas tubuh Dasymutilla gloriosa berkaitan dengan manfaat termoekologis pada hewan-hewan ini.

Itu membantu mereka "tetap tenang" di lingkungan yang begitu panas.

Baca Juga: 55 Ribu Semut Dijadikan Camilan Pencuci Mulut, Kamu Mau?

Mereka menggabungkan data genetik dengan studi pencitraan termal dan menggunakan metode spektrometri reflektansi.

Itu mereka lakukan untuk membandingkan kemampuan tawon dan buah creosote dalam memantulkan panas.

Temuan mereka menunjukkan bahwa bulu putih tawon memang membantu mereka bertahan hidup di padang pasir yang panas.

Fenotip ini berkembang sebagai alat termoregulasi daripada kamuflase.

Dikutip dari IFLScience, warna putih jarang terlihat pada hewan yang hidup di luar lingkungan Arktik karena berdasarkan lingkungan, warnanya cukup mencolok.

Namun ternyata semut putih mempunyai karakter warna tersebut sebagai cara dalam menghalau panas.

Analogi sederhananya, seperti kita saat kita tidak ingin memakai baju hitam ketika kondisi di luar rumah sangat panas dengan terik Matahari.

Semut putih mengandalkan warna mereka untuk misi lebih penting, yaitu bertahan hidup dalam lingkungan panas.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak