Diikuti Beruang Jumbo, Seorang Bocah Selamat karena Hal Ini

Bocah ini berjalan cukup tenang sehingga menghindari sifat agresif beruang.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 15 Juli 2020 | 07:30 WIB
Ilustrasi beruang cokelat. (Pixabay/ Free-Photos)

Ilustrasi beruang cokelat. (Pixabay/ Free-Photos)

Hitekno.com - Meski boneka beruang menjadi favorit anak-anak ketika kecil, hewan seperti beruang sebenarnya cukup menakutkan apabila mengikuti hingga menyerang manusia. Seorang bocah yang diikuti oleh beruang jumbo ini berhasil selamat karena "cukup sabar" dan berhati-hati sehingga tidak memancing sifat agresif hewan.

Akun fanspage Zac Smith Fitness membagikan video dengan caption bertuliskan "Bocah tetap tenang dan kabur dari serangan beruang".

Video yang dibagikan berhasil viral di Facebook setelah mendapatkan lebih dari 8.300 Like dan ratusan komentar dari netizen.

Baca Juga: Tak Semua Makhluk Suka Musik, Hewan Ini Bisa Stres Jika Mendengarnya

Postingan semakin viral setelah dibagikan lebih dari 2.500 kali dan memperoleh 9,3 juta View.

Setelah ditelusuri, video ini direkam pada Mei 2020 ketika sebuah keluarga kecil melakukan pendakian gunung di Trentino, Italia sebelah utara.

Video mengenai bocah yang diikuti beruang cokelat ini viral di Facebook. (Facebook/ Zac Smith Fitness)
Video mengenai bocah yang diikuti beruang cokelat ini viral di Facebook. (Facebook/ Zac Smith Fitness)

Bocah yang berjalan cukup tenang meski ada beruang di belakangnya merupakan seorang anak laki-laki bernama Alessandro.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun, Hewan Laut Dalam Berkaki 14 Ini Akhirnya "BAB"

Sebenarnya caption di atas kurang tepat mengingat bocah ini tidak diserang oleh beruang.

Namun apabila bocah tersebut salah dalam bergerak, maka dapat benar-benar diserang oleh beruang.

Hewan jumbo yang mengikuti sang bocah di belakang merupakan spesies dari beruang cokelat (Ursus arctos).

Baca Juga: Punya Tubuh Raksasa, Beruang Gua Purba Punah Karena Faktor Ini

Dikutip dari Wikipedia bersumber pada jurnal berjudul "Life history of the brown bear (Ursus arctos L.)", diperkirakan bahwa 1 dari 1.000 pertemuan manusia dengan beruang cokelat di Rusia berakhir dengan serangan.

Beruang cokelat ini mengikuti seorang bocah. (YouTube/ The Sun)
Beruang cokelat ini mengikuti seorang bocah. (YouTube/ The Sun)

Meski begitu, sebagian besar beruang cokelat cenderung menghindari konfrontasi dengan manusia.

Berbeda dengan beruang grizzly (Ursus arctos horribilis) atau beruang cokelat Amerika Utara, beruang cokelat biasa tidak memiliki tingkat agresifitas tinggi.

Baca Juga: Disangka Anjing, Penyanyi Ini Ternyata Pelihara Beruang Madu

Namun apabila mereka terkejut atau merasa terancam, apalagi ketika manusia di dekatnya melakukan gerakan tiba-tiba, maka beruang cokelat bisa menyerang kita.

Laporan dari CNN, untungnya sang bocah dibimbing oleh ayah tiri yang tahu benar mengenai sifat beruang.

Awalnya Alessandro ingin mengambil pucuk pinus di dekat bukit. Namun ia menjumpai beruang cokelat yang sedang tidur di belakang semak-semak.

Karena merupakan pecinta hewan, ia meminta sang ayah tiri bernama Loris Calliari untuk merekamnya dengan latar belakang beruang.

Tak disangka, beruang tersebut justru mengikuti Alessandro dari belakang.

Untungnya, dengan bimbingan sang ayah tiri, bocah ini mampu berjalan tenang sehingga menghindari potensi agresif dari sifat beruang.

Dalam video, terlihat beruang cokelat yang memilih menjauh setelah Alessandro berjalan dengan cukup tenang.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak