Tak Semua Makhluk Suka Musik, Hewan Ini Bisa Stres Jika Mendengarnya

Ikan ini terbukti stres setelah menerima gelombang suara dari festival musik di dekat perairan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 06 Juli 2020 | 14:30 WIB
Ilustrasi toadfish. (Pixabay/ PublicDomainImages)

Ilustrasi toadfish. (Pixabay/ PublicDomainImages)

Hitekno.com - Sebagian dari kita mungkin akan sangat antusias jika menyambut festival musik. Tak semua makhluk suka musik, spesies hewan ini justru stres sebagai akibat tekanan dari suara serta dentuman musik.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal Environmental Pollution mengungkapkan bahwa toadfish atau ikan toado tidak terlalu tertarik pada kebisingan.

Bahkan mereka juga dapat stres sehingga bisa berdampak pada kemampuan reproduksi.

Baca Juga: Afrika Diserang Triliunan Belalang, Menurut Ahli Ini Penyebabnya

Danielle McDonald, profesor biologi dan ekologi kelautan dari University of Miami menjelaskan bahwa ikan toadfish dapat stres jika mendengarkan musik keras seperti saat mereka menghadapi predatornya.

"Respons stres mirip dengan apa yang akan dialami toadfish ketika mendengar lumba-lumba hidung botol, sang pemangsa toadfish," kata Danielle McDonald dalam press release-nya.

Objek penelitian toadfish. (Miami University/ Tony Winton)
Objek penelitian toadfish. (Miami University/ Tony Winton)

Toadfish dinamai demikian berkat mulut mereka yang mirip dengan kodok (toad).

Baca Juga: Selama 2019, Limbah Elektronik Tembus 53,6 Juta Ton

Penelitian mengamati perilaku ikan toado di sekitar Virginia Key, Florida, Amerika Serikat, sebuah tempat di mana Ultra Music Festival diadakan pada tahun 2019.

Analisis darah pada hewan menunjukkan bahwa toadfish mengalami peningkatan kortisol sebanyak 4 hinggga 5 kali lipat. Kortisol merupakan hormon yang terkait dengan stres.

Tingkat stres pada toadfish langsung meningkat akibat tekanan suara musik di sampingnya. (Journal Environmental Pollution)
Tingkat stres pada toadfish langsung meningkat akibat tekanan suara musik di sampingnya. (Journal Environmental Pollution)

Untuk memahami responnya, para peneliti menempatkan alat perekam baik di atas maupun di bawah air terutama pada habitat ikan toado.

Baca Juga: Heboh Kalung Antivirus Kementan, Netizen Buat Kreasi Kalung Nyeleneh

Mereka juga meletakkan sebuah akuarium berisi ikan toade di dekat panggung.

"Rekaman mengungkapkan bahwa intensitas suara meningkat 7-9 desibel dalam akuarium ikan toado dan 2-3 desibel di perairan terdekat dalam rentang frekuensi rendah di mana ikan paling sensitif terhadap perubahan tekanan suara," kata peneliti lain bernama Claire Paris, profesor ilmu kelautan di UM Rosenstiel School.

Jurnal penelitian toadfish yang stres setelah mendengar konser musik. (Twitter/ DrAlistairDove)
Jurnal penelitian toadfish yang stres setelah mendengar konser musik. (Twitter/ DrAlistairDove)

Dilansir dari IFLScience, polusi suara di lingkungan air diketahui menyebabkan stres serta berbagai gangguan fisiologis dan perilaku termasuk komunikasi, pendengaran, perilaku pemijahan, dan reproduksi.

Baca Juga: Digigit Hiu Sepanjang 3,5 Meter, Pria Ini Akhirnya Meninggal

Sebagai informasi, ikan toado jantan akan mengecilkan suara panggilan kawin hingga 50 persen ketika mendengar suara lumba-lumba mendekat.

Respon yang sama ternyata dialami toado ketika gelombang suara festival musik menghampiri perairan pada habitat hewan tersebut.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak