Ilmuwan Pecahkan Misteri Tentang "Ular Terbang", Ini Rahasia di Baliknya

Spesies ular terbang memiliki gerakan khusus agar mereka bisa stabil di udara.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 02 Juli 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi spesies ular terbang. (YouTube/ nature video)

Ilustrasi spesies ular terbang. (YouTube/ nature video)

Hitekno.com - Bagi sebagian orang, ular yang bergerak zig-zag di tanah merupakan sebuah mimpi buruk tersendiri. Namun tahukah kamu bahwa di alam terdapat sebuah fenomena yang disebut sebagai "ular terbang"?

Tak seperti namanya, spesies ular tersebut tak benar-benar terbang karena mereka tidak memiliki sayap.

Ular terbang yang dimaksud merupakan spesies ular yang bisa melompat dari cabang pohon, menggeliat di udara, dan mendarat ke pohon yang lain.

Baca Juga: Sprei 3D Motif Ular Ini Dijual Online, Netizen Malah Ilfeel

Ilmuwan dari Virginia mencoba memecahkan misteri di balik fenomena ular terbang.

Sebagai informasi, genus Chrysoplelea dapat memanjat pohon kemudian melompat serta mendorong diri mereka sedemikian rupa sehingga ular ini dapat meluncur hingga 100 meter.

Gerakan bergelombang sangat penting untuk menstabilkan tubuh ular di udara. (YouTube/ nature video)
Gerakan bergelombang sangat penting untuk menstabilkan tubuh ular di udara. (YouTube/ nature video)

Ilmuwan bernama Isaac Yeaton dari Virginia /em> mencoba menemukan alasan mengapa spesies ular terbang selalu melakukan gerakan bergelombang (undulasi) ketika meloncat dan "terbang" di udara.

Baca Juga: Berhasil Tangkap Ular Besar, Ending Kisah Dua Sahabat Ini Bikin Ngakak

Gerakan bergelombang ini mirip seperti gerakan ular saat ada di tanah atau gerakan ular air ketika berenang.

Tim memiliki pemahaman dasar tentang undulasi, berkat karya penulis studi Jake Socha, yang telah mempelajari ular selama sekitar 20 tahun.

Dikutip dari IFLScience, ilmuwan melakukan penelitian dan percobaan kepada Chrysopelea paradise atau ular pohon surga.

Baca Juga: Viral! Penampakan Air Usai Dimasukkan ke Botol Sirup Ini Malah Mirip Ular

Penelitian mengenai rahasia di balik gerakan ular terbang ini telah diterbitkan di jurnal Nature.

Spesies ular terbang yang dijadikan percobaan oleh ilmuwan. (YouTube/ nature video)
Spesies ular terbang yang dijadikan percobaan oleh ilmuwan. (YouTube/ nature video)

Dia menemukan gerakan melibatkan gelombang di kedua arah horizontal dan vertikal.

Pada jurnal Nature, Yeaton menulis bahwa gerakan bergelombang atau menggeliat di udara dapat menstabilkan ular ketika meloncat dari pohon.

Baca Juga: Ular Berbisa di Eropa Punya Pola Kulit Zig-Zag, Ternyata Ini Kegunaannya

Ketika ular menciptakan gerakan bergelombang atau undulasi, mereka dapat meluncur lebih jauh jika dibandingkan dengan gerakan jatuh biasa.

Tanpa gerakan bergelombang, ular pohon surga dapat langsung jatuh dengan jarak luncur yang semakin pendek.

Satu hipotesis dari ilmuwan bahwa itu adalah pola dasar motorik ular yang dibangun selama jutaan tahun.

Tetapi Yeaton mengatakan bahwa mereka sekarang mengerti undulasi dapat menstabilkan luncuran dan mencegah ular langsung terjatuh.

Ular pohon surga perlu membuat lompatan panjang untuk menemukan mangsa karena makanan mereka biasanya menghuni tempat terbuka di mana lebih banyak sinar Matahari.

Gerakan bergelombang di udara sangat efektif bagi ular terbang dalam menghasilkan jangkauan pendaratan yang lebih jauh.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak