100 Kali Lebih Cepat, Titan Menjauh dari Saturnus

Bergerak lebih cepat, Titan menunjukkan revisi akan waktu yang dibutuhkan untuk sebuah evolusi bulan dari Saturnus.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 12 Juni 2020 | 10:45 WIB
Planet Saturnus. (Pixabay/looser)

Planet Saturnus. (Pixabay/looser)

Hitekno.com - Setiap tahun Bulan ilik Bumi menjauh sekitar 3,8 cm. Hal ini juga terjadi pada Titan, bulan terbesar Saturnus. Menariknya, para ilmuwan menemukan bahwa Titan bergerak menjauh 11 cm setiap tahun, atau 100 kali lebih cepat dari yang diprediksi.

Dilaporkan Nature Astronomy, pengamatan terhadap Titan dan lima bulan lainnya menunjukkan revisi yang diperlukan terhadap evolusi sistem bulan Saturnus. Penelitian ini memberikan perkiraan baru dari Tidal Quality Factor atau dimensi benda langit dipengaruhi tarikan gravitasi dari benda-benda lain dalam sistem.

Ilustrasi Saturnus. [Shutterstock]
Ilustrasi Saturnus. [Shutterstock]

Wawasan baru ini tidak hanya penting untuk memahami masa depan sistem Saturnus, namun bisa membantu manusia memahami masa lalunya. Tingkat penyimpangan dapat digunakan untuk memperkirakan usia bulan dan di mana bulan terbentuk. Dalam kasus Saturnus, kejadian itu menunjukkan bahwa keseluruhan sistem harus berkembang jauh lebih cepat daripada yang diyakini sebelumnya.

Baca Juga: Baru Dirilis, Desain PlayStation 5 Malah Dijadikan Meme di Twitter

"Hasil ini membawa potongan teka-teki baru dan penting untuk pertanyaan yang sangat diperdebatkan tentang usia sistem Saturnus dan bagaimana bulan-bulannya terbentuk," ucap Dr Valery Lainey, penulis utama dari Observatorium Paris di PSL University, seperti dikutip dari IFL Science pada Jumat (12/6/2020).

Titan terletak 1,2 juta km dari Saturnus dan merupakan salah satu dari 82 bulan planet itu. Sebelumnya,diperkirakan bahwa bulan yang terletak lebih jauh, bermigrasi lebih lambat. Tetapi beberapa tahun yang lalu, rekan penulis Dr Jim Fuller menunjukkan bahwa sangat mungkin bagi bulan luar dan dalam untuk bergerak menjauh pada tingkat yang sama. Sifat-sifat planet, seperti goyangan tertentu serta pola orbit tertentu dapat mendorong bulan luar ini lebih cepat.

"Pengukuran baru menyiratkan bahwa jenis-jenis interaksi planet-bulan ini dapat lebih menonjol daripada harapan sebelumnya dan ini dapat berlaku untuk banyak sistem, seperti sistem planet bulan lainnya, exoplanet, dan bahkan sistem bintang biner," jelas Dr Fuller.

Baca Juga: Daftar Game yang Meluncur ke PlayStation 5, Banyak Banget!

Penelitian ini berkat data yang didasarkan pada pengamatan misi Cassini, sebuah misi yang mempelajari Saturnus dan bulannya. Para ilmuwan menggunakan gerakan Titan terhadap bintang-bintang jauh serta data radio yang dikirim oleh probe ketika berada di sekitar Titan.

Dengan menggunakan dua set data yang berbeda, tim ahli memperoleh hasil yang lengkap dan sesuai dengan teori Jim Fuller, yang meramalkan migrasi Titan jauh lebih cepat daripada yang diprediksi sebelumnya.(Suara.com/Lintang Siltya Utam)

Baca Juga: Tempat Berbahaya di Tata Surya, Saturnus Punya Lapisan Kabut Heksagon

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak