Berumur Ribuan Tahun, Kuil Yahudi Kuno Ini Menyimpan "Ritual Ganja"

Ganja yang dicampur dengan kotoran hewan ini dijadikan ritual pemujaan pada ribuan tahun lalu.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 03 Juni 2020 | 19:45 WIB
Ilustrasi ganja. (Pixabay/ bulkbuddy1)

Ilustrasi ganja. (Pixabay/ bulkbuddy1)

Hitekno.com - Para arkeolog di Israel berhasil mendeteksi jejak-jejak penggunaan ganja pada altar berusia 2.700 tahun di sebuah kuil Yahudi Kuno. Residu ganja pada artefak dari kuil kuno di Israel memberikan bukti pertama tentang penggunaan halusinogenik dalam agama Yahudi Kuno.

Dalam sebuah makalah penelitian, ilmuwan mengatakan bahwa penemuan dari kuil abad ke-8 SM di Tel Arad menawarkan bukti pertama penggunaan zat yang mengubah pikiran sebagai bagian dari ritual pemujaan.

Penelitian mengenai "ritual ganja" kuno ini telah diterbitkan di Journal of the Institute of Archaeology of Tel Aviv University.

Baca Juga: Benarkah Ilmuwan Sebut Senyawa dalam Ganja Bisa Lemahkan Virus Corona?

Arkeolog menemukan bahwa bangsa Israel Kuno membakar ganja yang dicampur dengan kotoran hewan selama upacara ritual.

Dengan menambahkan kotoran hewan, para penyembah bisa membakar ganja dalam suhu rendah.

Ilustrasi ganja. (Pixabay/ David Cardinez)
Ilustrasi ganja. (Pixabay/ David Cardinez)

Altar yang membawa jejak residu ganja ditemukan pada tahun 1960 di situs arkeologi Tel Arad Israel.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Thailand Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Ganja?

Selanjutnya, altar kedua yang ditemukan di situs yang sama menghasilkan jejak kemenyan, yang juga dicampur dengan kotoran hewan.

Altar-altar terletak di pintu masuk sebuah kuil Yehuda yang berasal dari Zaman Besi.

Eran Arie, kurator arkeologi Zaman Besi di Museum Israel menjelaskan bahwa penemuan ini cukup revolusioner.

Baca Juga: Mau Merokok Ganja, Orang Ini Malah Menemukan Harimau

Residu ganja ditemukan pada salah satu altar Yahudi Kuno. (Journal of the Institute of Archaeology of Tel Aviv University)
Residu ganja ditemukan pada salah satu altar Yahudi Kuno. (Journal of the Institute of Archaeology of Tel Aviv University)

Itu karena penemuan tersebut merupakan bukti awal penggunaan ganja di wilayah kuno dan bukti pertama bagi ilmuwan yang melihat zat psikoaktif di ritual kuno pada agama di Kerajaan Yehuda.

"Tidak adanya serbuk sari ganja atau biji-bijian dari daerah tersebut pada zaman kuno menunjukkan bahwa ganja kemungkinan diimpor melalui rute perdagangan jarak jauh. mungkin dalam bentuk resin, yang dikenal dengan bahasa sehari-hari sebagai "Hasish". Analisis kimia dari altar Tel Arad menunjukkan itu dibakar di atas kotoran hewan kering," kata Eran Arie kepada Guardian.

Baca Juga: Elon Musk Hisap Ganja, Saham Tesla Langsung Turun

Dikutip dari Gizmodo, pada saat penemuan, para arkeolog memperhatikan, bercak hitam pada permukaan batu kapur.

Tetapi analisis sebelumnya pada residu ini membuahkan hasil yang tidak meyakinkan.

Sebuah analisis kimia baru, yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Hebrew dan Institut Teknologi Israel, menghasilkan jejak THC dan CBD pada jumlah yang cukup yang diperlukan untuk membawa perubahan kondisi mental.

Para arkeolog meyakini bahwa zat yang mempengaruhi pikiran pada ganja digunakan sebagai ritual pemujaan penting di daerah tersebut pada ribuan tahun lalu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak