Ilmuwan Teliti "Wolfe Disk", Galaksi Kuno dengan Karakter Unik

Wolfe Disk mengungkap fakta mencengangkan mengenai rahasia alam semesta kuno.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 02 Juni 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Hitekno.com - Di alam semesta kita yang berumur 13,8 miliar tahun, sebagian besar galaksi seperti Bima Sakti terbentuk secara bertahap. Sebuah penemuan dan pengamatan terbaru dari "Wolfe Disk" mengungkapkan fakta mencengangkan mengenai rahasia alam semesta kuno.

Ketika galaksi Bima Sakti terbentuk secara bertahap, ia mencapai massa besar yang relatif lambat.

Sebuah galaksi cakram (disk galaxy) dari alam semesta purba, yang dikenal sebagai "Wolfe Disk" memberikan sudut pandang berbeda terkait rahasia terbentuknya sebuah galaksi.

Baca Juga: Temuan Baru, Ilmuwan Ungkap Supernova Paling Cerah di Galaksi

Penemuan baru yang dibuat dengan Atacama Large Millimeter Array (ALMA) dari sebuah galaksi cakram raksasa, terlihat ketika alam semesta hanya sepuluh persen dari usianya saat ini.

Itu berarti penampakan galaksi menentang model tradisional pembentukan galaksi yang disimulasikan ilmuwan sebelumnya.

Ilustrasi artistik galaksi cakram Wolfe Disk. (NRAO)
Ilustrasi artistik galaksi cakram Wolfe Disk. (NRAO)

Penelitian mengenai galaksi DLA0817g atau Wolfe Disk telah diterbikan pada jurnal Nature.

Baca Juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Langka, Berada di Luar Galaksi

Kekuatan ALMA yang tak tertandingi memungkinkan untuk melihat galaksi ini berputar pada 170 mil (272 kilometer) per detik, mirip dengan Bima Sakti kita.

Dikutip dari Futurism, tim ilmuwan menggunakan ALMA di Chili untuk menemukan bahwa Wolfe Disk "terlalu tertib" hingga 1,5 miliar tahun setelah Big Bang.

Itu menentang atas apa yang diyakini oleh para astronom tentang alam semesta kuno.

Baca Juga: Astronom Klaim Temukan Ujung Galaksi Bimasakti, Seberapa Jauh?

"Sementara penelitian sebelumnya mengisyaratkan keberadaan galaksi cakram kaya gas yang berputar pada periode awal. Kita sekarang memiliki bukti bahwa mereka terjadi pada 1,5 miliar tahun setelah Big Bang," kata penelti dari Max Planck Institute for Astronomy, Marcel Neeleman.

Penemuan Wolfe Disk memberikan tantangan bagi banyak simulasi pembentukan galaksi dari ilmuwan.

Baca Juga: Jadi Kejutan, Bintang Misterius Ini Melaju Cepat di Galaksi

Biasanya mereka meramalkan bahwa galaksi besar pada titik ini mengalami pertumbuhan kosmos melalui banyak penggabungan galaksi yang lebih kecil dan gumpalan gas yang panas.

Dalam kebanyakan skenario pembentukan galaksi, galaksi baru mulai menunjukkan cakram yang terbentuk dengan baik sekitar 6 miliar tahun setelah Big Bang.

Fakta bahwa para astronom menemukan galaksi cakram ketika alam semesta hanya sepuluh persen dari usia saat ini, menunjukkan bahwa proses pertumbuhan lainnya pasti telah mendominasi.

Salah satu peneliti berpendapat bahwa Wolfe Disk telah tumbuh terutama melalui pertambahan gas dingin yang relatif stabil.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak