Berbentuk Menyeramkan, Spesies Baru Hewan Laut Dalam Ditemukan Ilmuwan

Cacing laut dalam yang mempunyai tubuh berkilau ini suka memakan bangkai ikan paus yang mati.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 16 Mei 2020 | 09:15 WIB
Spesies baru scale worm atau cacing skala mempunyai tubuh yang berkilau di laut dalam. (Twitter/ RebeccaRHelm)

Spesies baru scale worm atau cacing skala mempunyai tubuh yang berkilau di laut dalam. (Twitter/ RebeccaRHelm)

Hitekno.com - Laut dalam terkenal dengan kondisi minim cahaya dan menyimpan beragam makhluk dengan bentuk aneh serta menyeramkan. Empat spesies baru hewan laut dalam berhasil ditemukan oleh ilmuwan.

Hewan ini cukup unik sehingga disebut sebagai "Elvis worms"

Nama itu disematkan karena ilmuwan terinspirasi dari Elvis Presley yang suka memakai jumpsuit berkilauan.

Baca Juga: Sebelum Era Dinosaurus, 5 Hewan Ini Sudah Ada

Sama seperti jumpsuit milik Elvis, tubuh hewan yang disebut sebagai scale worm atau cacing skala ini menampakkan cahaya yang berkilau.

Scale worm atau cacing skala merupakan keluarga besar cacing laut dengan lebih dari 900 spesies yang diidentifikasi.

Spesies baru scale worm atau cacing skala saat direkam di laut dalam. (YouTube/ Scripps Oceanography)
Spesies baru scale worm atau cacing skala saat direkam di laut dalam. (YouTube/ Scripps Oceanography)

Beberapa tinggal di lokasi yang cukup mudah diakses seperti perairan intertidal, tetapi sebagian besar lain lebih memilih untuk menghuni ke banyak "lokasi terlarang".

Baca Juga: Punya Tubuh Mirip Kelabang, Hewan Laut Ini Bikin Netizen Takjub

Sebagian di antara mereka sering ditemukan di sekitar lubang hidrotermal, bertahan di tekanan laut besar, serta dapat hidup pada suhu ekstrem dengan kondisi air asam.

Spesies baru yang ditemukan merupakan spesies yang tergabung di dalam genus Peinaleopolynoe atau sering disebut "hungry scale worm" atau "cacing skala kelaparan".

Empat spesies baru laut dalam. (Jurnal Zookeys/ Greg Rouse)
Empat spesies baru laut dalam. (Jurnal Zookeys/ Greg Rouse)

Sebutan itu disematkan karena mereka sering memakan sisa-sisa dari kehidupan organik di atasnya.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Hewan Purba yang Dijuluki "Yeti", Punya Berat 1 Ton!

Cacing skala ini suka memakan bangkai ikan paus atau ikan-ikan besar lainnya yang membusuk di dasar laut.

Dikutip dari IFLScience, mereka ditemukan pada kedalaman lebih dari 915 meter, di Samudera Pasifik timur, termasuk Monterey Canyon, Teluk California, dan Kosta Rika.

Keempat spesies yang ditemukan diberi nama ilmiah sebagai Peinaleopolynoe elvisi, Peinaleopolynoe mineoi, Peinaleopolynoe orphani dan Peinaleopolynoe goffredi.

Baca Juga: Disebut Mirip Penis, Hewan Aneh Ini Bikin Netizen Penasaran dan Ngeri

Menggunakan robot bawah laut ROV (Remotely Operated Underwater Vehicle), ilmuwan berhasil merekam interaksi aneh yang dilakukan oleh spesies ini.

Mereka tampak saling menggigit satu sama lain dalam sebuah interaksi yang disebut ilmuwan sebagai "jitterbugging".

Penelitian dan penemuan mengenai empat spesies baru hewan laut dalam telah dipublikasikan di jurnal Zookeys.

Tak seperti cacing pada umumnya, hewan laut dalam ini terlihat mempunyai bentuk menyeramkan dengan beragam sungut yang mengelilingi tubuhnya.

Hewan laut dalam tersebut akan berkumpul saat musim gugur paus di mana mereka bisa "berpesta" dan memakan bangkai ikan paus yang sudah membusuk.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak