Ilmuwan Pecahkan Misteri Galaksi X, Begini Proses Terbentuknya

Terdapat lubang hitam super masif pada galaksi radio berbentuk X ini.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 14 Mei 2020 | 19:45 WIB
Galaksi X. (SARAO/ NRAO)

Galaksi X. (SARAO/ NRAO)

Hitekno.com - Sebuah penelitian kolaborasi dari tim ilmuwan Amerika Serikat dan tim dari Afrika Selatan berhasil memecahkan misteri mengenai Galaksi berbentuk X. Galaksi X ini merupakan "galaksi radio" dengan kode PKS 2014-55.

Gambar-gambar baru yang spektakuler diambil menggunakan teleskop MeeKAT 64-antena di Afrika Selatan, oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Bill Cotton dari US National Radio Astronomy Observatory.

"MeerKAT dirancang untuk menjadi yang terbaik dari jenisnya di dunia. Sungguh luar biasa melihat bagaimana kemampuan uniknya berkontribusi dalam menyelesaikan pertanyaan lama terkait dengan evolusi galaksi," kata Dr. Bernie Fanaroff, seorang astronom dari South African Radio Astronomy Observatory (SARAO) yang tergabung dalam penelitian.

Baca Juga: Temuan Baru, Ilmuwan Ungkap Supernova Paling Cerah di Galaksi

Dikutip dari Sci-News, banyak galaksi yang jauh lebih aktif daripada galaksi Bima Sakti.

Biasanya, galaksi radio hanya memiliki satu pasang lobus. Satu adalah "jet" dan yang lainnya "counter-jet".

Polarisasi pada galaksi X. (Jurnal Astrophysics of Galaxies)
Polarisasi pada galaksi X. (Jurnal Astrophysics of Galaxies)

Mereka memiliki jet kembar gelombang radio yang membentang jauh ke ruang intergalaksi.

Baca Juga: Astronom Temukan Bintang Paling Cepat di Galaksi Bima Sakti

Jet itu berada di arah yang berlawanan, datang dari lubang hitam besar pada pusat galaksi.

Centaurus A, merupakan contoh galaksi elips raksasa dengan dua lobus radio yang menonjol.

Galaksi PKS 2014-55 atau Galaksi X mempunyai dua pasang lobus sehingga sangat berbeda jika dibandingkan galaksi radio lainnya.

Baca Juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Langka, Berada di Luar Galaksi

Galaksi elips Centaurus A mempunyai dua jet yang memancar secara berlawanan. (NASA Goddard Space Flight Centre)
Galaksi elips Centaurus A mempunyai dua jet yang memancar secara berlawanan. (NASA Goddard Space Flight Centre)

Penelitian dan pemecahan misteri mengenai Galaksi X sudah diterbitkan di jurnal Astrophysics of Galaxies pada tanggal 06 Mei 2020.

Galaksi PKS 2014-55 merupakan galaksi radio berbentuk X yang terletak sejauh 800 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Telescopium.

Di masa lalu, peneliti percaya bahwa terdapa dua teori yang menjelaskan mengapa PKS 2014-55 memiliki dua pasang lobus sehingga membentuk X.

Baca Juga: Andromeda Disebut Galaksi Kanibal, Bisa Melahap Bimasakti?

Teori pertama menyatakan bahwa sebenarnya ada dua lubang hitam besar yang aktif di pusat galaksi, di mana masing-masing memancarkan dua jet kuat.

Proses terbentuknya jet pada galaksi X. (SARAO)
Proses terbentuknya jet pada galaksi X. (SARAO)

Sementara teori kedua menyatakan bahwa lubang hitam supermasif telah mengalami putar balik.

Ini terjadi ketika sumbu putaran lubang hitam yang berputar memiliki perubahan orientasi yang tiba-tiba, menghasilkan sepasang jet kedua pada sudut yang berbeda dari pasangan pertama.

Laporan dari Science Alert, teleskop MeerKAT Afrika Selatan sangat menyarankan kemungkinan ketiga atau teori terbaru dari ilmuwan yaitu dua lobus yang lebih besar adalah partikel yang bergerak cepat keluar dari lubang hitam.

Sementara dua lobus lebih kecil adalah aliran balik yang berputar untuk kembali.

Materi yang jatuh kembali ke galaksi, dibelokkan ke arah yang berbeda sehingga membentuk dua lengan 'X.'

Tim ilmuwan yang menggunakan MeerKAT mencapai gambar resolusi tinggi sepuluh kali lebih sensitif daripada pengamatan teleskop sebelumnya sehingga ilmuwan lebih meyakini pada teori terbaru yang didapatkan pada pengamatan MeerKAT.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak