Ilmuwan Temukan Bukti Pernah Ada Sungai di Planet Mars

Ilmuwan menemukan bukti adanya danau raksasa, sungai, delta, dan selat yang bisa terlihat di bebatuan Planet Mars.

Agung Pratnyawan
Minggu, 10 Mei 2020 | 22:00 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Planet Mars masih menyimpan banyak misteri yang menarik perhatian untuk diteliti. Banyak penelitian yang mencari tahu apakah pernah ada kehidupan di Mars. Juga bisakah kita tinggal di planet merah tersebut.

Paling baru, Ilmuwan terus mengamati bebatuan di Planet Mars lewat foto yang terekam satelit agar bisa menentukan kapan planet ini terakhir kali memiliki air di permukaannya.

Ilmuwan menggunakan foto dan topografi yang ditangkap oleh kamera HiRISE yang terpasang pada Mars Reconnaisance Orbiter milik NASA.

Baca Juga: Bukti Kehidupan Planet Mars Ditemukan di Antartika, Kok Bisa?

Kamera ini digunakan untuk mempelajari ujung Hellas Basin yang ada di kutub selatan Mars.

Menggunakan foto berdefinisi tinggi dan data dari tebing terbuka yang ada di Mars, ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap bukti bahwa ada sungai kuno di Mars selama 100.000 tahun, saat air masih muncul di permukaan Mars sekitar 3,7 miliar tahun yang lalu.

"Ini tidak seperti membaca koran, tapi foto dengan resolusi sangat tinggi memungkinkan kita untuk 'membaca' bebatuan seakan kalian berdiri sangat dekat dengan tebing itu," ungkap ahli geologi dari International Research School of Planetary Sciences sekaligus penulis studi ini, Fransesco Salese, seperti dikutip dari Independent, Minggu (10/5/2020).

Baca Juga: Meteorit Ini Diklaim Ungkap Kondisi Mars Pernah Seperti Bumi

"Sayangnya kita tidak memiliki kemampuan untuk mendaki, untuk melihat detail secara lebih jelas lagi, tapi kesamaannya dengan batuan sedimen di Bumi meninggalkan sedikit imajinasi," imbuhnya.

Awan berbentuk kapas di Mars. (NASA)
Ilustrasi planet Mars. (NASA)

Sekadar informasi, ilmuwan telah lama mengamati Kawah Hellas yang punya panjang 9 km dari lantai kawah ke ujungnya.

Di sinilah ilmuwan menemukan bukti adanya danau raksasa, sungai, delta, dan selat yang bisa terlihat di bebatuan.

Baca Juga: Demi Misi Mars, China Bangun Teleskop Radio Terbesar di Asia

Selanjutnya, ilmuwan fokus untuk meneliti tebing batu setinggi 200 meter yang berusia 3,7 miliar tahun.

Terbentuk dari sedimen yang mengendap selama bertahun-tahun, bebatuan ini mirip dengan batu yang ada di Bumi yang terbentuk oleh sungai.

Tebing di Mars ini sekaligus mengungkap aliran sungai yang terus menggeser parit, menciptakan tepi sungai berpasir, mirip dengan Rhine atau sungai lainnya yang biasa ditemukan di Italia.

Baca Juga: Meski WFH, Staf NASA Tetap Kirim Perintah ke Robot Curiosity di Mars

Dari data ini juga, ilmuwan menduga bahwa air di Mars berasal dari hujan, sama dengan yang terjadi di Bumi.

Batuan sedimen ini juga dipakai untuk mengidentifikasi selat di sungai kuno ini yang memiliki kedalaman sekitar 3 meter.

Namun tentu saja, bebatuan yang dipelajari hanya mengandung sebagian waktu saat air dan sedimen berpindah di permukaan.

Bebatuan utuh dan sejarah yang disimpannya bisa saja menghilang karena erosi, tapi bebatuan lain yang menjadi penanda waktu bisa saja sedang tersembunyi atau terkubur di dalam perut Mars.

Itulah temuan baru ilmuwan yang mengklaim sebagai bukti kalau dulu pernah ada sungai di planet Mars. Benarkah Mars pernah memiliki sungai? (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak