Viral Drum Band MTsN 7 Batal Tampil di HUT RI Gegara Ultah Camat Berujung Minta Maaf: Kami Belum Tentu Maafin Bapak!

Hitekno.com - Insiden pembatalan penampilan drum band Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 7 Muaro Jambi saat perayaan HUT ke-80 RI di Kecamatan Sungai Bahar berbuntut panjang.

Setelah video tangis para siswa viral, kini luapan kekecewaan mereka yang disampaikan langsung di hadapan Camat Sungai Bahar, Agus Riyadi, kembali menjadi sorotan.

Sikap sang camat yang dinilai santai saat mendengar keluhan para siswa pun tak luput dari kritik tajam.

Peristiwa ini bermula pada puncak acara hiburan 17 Agustus 2025 di lapangan Kecamatan Sungai Bahar.

Saat tim drum band MTsN 7 baru memulai atraksi, panitia tiba-tiba memutar lagu "Selamat Ulang Tahun" dengan volume kencang sebagai kejutan untuk Camat Agus Riyadi.

Suara musik yang tumpang tindih membuat penampilan para siswa kacau dan terpaksa berhenti, memicu isak tangis kekecewaan karena latihan berbulan-bulan mereka terasa sia-sia.

Klarifikasi Camat dan Luapan Kekecewaan Siswa

Camat Sungai Bahar, Agus Riyadi, telah menyampaikan permohonan maaf dan menyebut kejadian tersebut murni kesalahpahaman.

Ia mengklaim kejutan itu adalah inisiatif spontan dari pihak lain dan bukan bagian dari agenda resmi.

"Kejadian itu sebenarnya hanya miskomunikasi. Saya sudah minta maaf langsung ke Kepala MTsN 7," jelas Agus.

Baca Juga: Perbandingan Lengkap Oppo Reno14 Pro 5G vs Samsung Galaxy S24 FE, Mana Lebih Unggul?

Namun, permintaan maaf tersebut tampaknya tidak cukup untuk mengobati luka hati para siswa.

Dalam sebuah video pertemuan yang viral, para siswa dengan berani menyampaikan uneg-uneg mereka langsung kepada sang camat.

Mereka mempertanyakan ketulusan permintaan maaf dan kurangnya empati terhadap kondisi mereka.

"Dari pagi, setiap hari kami latihan sampai ketinggalan pelajaran, Bapak cuma minta maaf tapi kami belum tentu Pak maafin Bapak," kata salah satu siswi dengan suara bergetar di hadapan camat.

Kekecewaan mereka semakin dalam karena merasa kondisi mental mereka diabaikan.

Siswa lainnya menimpali dengan pertanyaan yang lebih tajam, menyoroti kurangnya kepedulian yang mereka rasakan.

"Tadi Bapak sudah minta maaf tapi Bapak tidak menanyakan keadaan kami bagaimana. Bapak tidak menanyakan apakah kami memaafkan Bapak, Bapak tidak menanyakan bagaimana mental kami. Sebenarnya Bapak peduli tidak sama kami? Mental kami sudah hancur, kami juga sudah trauma," timpal siswa lainnya.

Sementara itu, netizen menyoroti ekspresi Camat Agus Riyadi yang tampak santai dan beberapa kali tersenyum tipis saat mendengar keluhan para siswa yang terluka hatinya.

Sikap ini dinilai tidak menunjukkan penyesalan yang tulus dan semakin memicu kemarahan publik.

Bupati Turun Tangan, Camat Terancam Sanksi

Menanggapi kemarahan publik, Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno (BBS), menyayangkan insiden yang mencoreng perayaan HUT RI di wilayahnya.

Ia telah menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Budhi Hartono untuk memanggil Camat Sungai Bahar.

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi berjanji akan memberikan sanksi melalui Majelis Kode Etik ASN.

"Harusnya dia merespon, musik ultah berbunyi harusnya dia hentikan, tapi dia lalai untuk menghentikan jadi mengecewakan adik-adik yang tampil," ujar Sekda Budhi Hartono, menyoroti kelalaian sang camat.

Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Bambang Bayu Suseno secara khusus mengundang tim drum band MTsN 7 Muaro
Jambi untuk tampil dalam acara karnaval tingkat kabupaten.