Pengaruhi Kualitas Udara, Ini 3 Kabar Baik dari Bumi di Tengah Wabah Corona

Istirahat panjang Bumi ini diambil menyusul berbagai aturan lockdown dan social distancing yang ramai dilakukan.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Kamis, 02 April 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Hitekno.com - Virus corona untuk manusia tentu merupakan wabah yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Mempengaruhi dalam hal positif, berikut 3 kabar baik dari Bumi di tengah wabah corona. Salah satunya mempengaruhi kualitas udara di Bumi lho.

Seperti yang diketahui, umat manusia secara global mengalami pukulan besar saat wabah corona atau COVID-19 menyerang. Beberapa sektor kehidupan mengalami penurunan drastis, salah satunya sektor teknologi dan ekonomi.

Selain menyerang sektor kehidupan dari perusahaan-perusahaan besar, wabah corona juga tentu saja mengancam kehidupan manusia yang terinfeksi.

Baca Juga: Prediksi Peneliti UGM: Positif Corona di Indonesia Maksimal 6.174 Kasus

Walaupun begitu mengancam kehidupan manusia, terjadinya virus corona rupanya mempengaruhi Bumi secara keseluruhan. Bumi yang begitu aktif bekerja bersama berbagai kegiatan manusia tiba-tiba beristirahat.

Istirahat panjang Bumi ini diambil menyusul berbagai aturan lockdown dan social distancing yang ramai dilakukan. Karena hal ini, banyak hal baik yang lalu terjadi pada Bumi di tengah wabah corona, berikut 3 di antaranya.

1. Tingkat polusi berkurang

Baca Juga: Gunakan Rover, NASA Akan Kirim Lebih dari 10,9 Juta Nama ke Mars

Penurunan polusi udara China sebagai dampak virus corona. (NASA)
Penurunan polusi udara China sebagai dampak virus corona. (NASA)

Kabar baik dari Bumi di tengah wabah corona ini adalah menurunnya tingkat polusi. Hal tersebut lalu tergambar jelas oleh NASA yang belum lama ini membagikan potret Bumi yang jauh lebih bersih usai diserang virus corona.

Dalam potret yang dibagikan NASA, nampak wilayah China mengalami pengurangan tingkat polusi. Tidak hanya China, Italia, bahkan Amerika juga turut mengalami hal serupa.

2. Berkurangnya pemanasan global

Baca Juga: NASA Temukan Ada Lubang Ozon Baru di Kutub Utara, Berbahayakah?

Akibat Pemanasan Global
Ilustrasi pemanasan global. (Pixabay)

Berkurangnya tingkat polusi juga disusul dengan berkurangnya pemanasan global. Peta NASA menunjukan penurunan taraf nitrogen dioksida yang drastis. Hal ini menyusul beberapa pabrik yang tutup.

Kurangnya aktivitas manusia dengan penggunaan berbagai zat yang mempengaruhi pemanasan global ini lalu juga ikut memberikan hal baik pada Bumi.

3. Air menjadi lebih bersih

Baca Juga: Peringatan BMKG, Potensi Hujan Angin di Jabodetabek Mulai Hari Ini

Ilustrasi Venesia, Italia. (Pixabay)
Ilustrasi Venesia, Italia. (Pixabay)

Walaupun tidak mempengaruhi seluruh Bumi, salah satu kabar baik dari wabah corona ini adalah air di beberapa daerah yang menjadi lebih bersih.

Kualitas air yang menjadi bersih ini nampak jelas di Italia. Tujuan wisata populer di negara ini yaitu Grand Canal di Venesia memiliki kualitas air yang bersih sesaat setelah negara yang selalu ramai dengan turis ini melakukan lockdown.

Itu tadi 3 kabar baik dari Bumi di tengah wabah corona saat ini. Walaupun begitu mengancam kehidupan manusia, hal-hal sederhana ini tetap harus disyukuri ya, karena Bumi sedang memperbaiki diri.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak