Penelitian Baru, Virus Corona Bisa Bertahan Lama di Permukaan Benda

Selalu menjaga kebersihan jika akan membuka paket.

Dinar Surya Oktarini
Kamis, 26 Maret 2020 | 09:15 WIB
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Hitekno.com - Penyebaran virus corona COVID-19 makin mengkhawatiran, pasalnya laporan baru mengungkapkan jika virus corona kini dapat bertahan lebih lama di permukaan benda

Sebelumnya dilaporkan WHO bahwa virus tersebut dapat bertahan hidup antara jam dan hari, tergantung pada jenis permukaanya.

Namun sekarang menurut data baru yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, tampaknya virus corona memiliki umur lebih lama di permukaan benda daripada yang dipikirkan sebelumnya.

Baca Juga: Selain Virus Corona COVID-19, Ini 5 Pandemi Terburuk dalam Sejarah

Dilansir dari laman Ubergizmo, CDC melaporkann mereka telah menemukan virus corona berpotensi dapat bertahan di permukaan selama 17 hari.

Data ini didasarkan pada apa yang mereka temukan di kapal pesiar Diamond Princess, pasalnya beberapa kelompok yang awalnya dikarantina diizinkan pergi.

Studi ini menunjukkan bahwa meskipun penumpang meninggalkan kapal, virus tersebut masih bertahan di permukaan setelah apa yang sebelumnya dianggap virus tersebut telah hilang.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Realme Tunda Peluncuran Narzo 10

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Sebelumnya, para peneliti memperkirakan bahwa umur virus corona dapat hilang di permukaan suatu benda dan hanya bertana selama 3 hari pada permukaan yang terbuat dari plastik atau baja.

Bertahan selama 3 hari tersebut jumlahnya pun akan berkurang dari waktu ke waktu, namun data terbaru mengatakan virus tersebut dapat bertahan lebih lama.

Penelitian juga menunjukkan bahwa virus corona dapat dimatikan dengan disinfektan ke permukaan dengan alkohol 62-71 persen.

Baca Juga: Adegan Sinetron Nggak Masuk Akal Viral Lagi, Netizen: Itu Lagi Ngapain?

Selain itu, kelembaban dan suhu yang tinggi juga mempengaruhi virus corona lain mati lebih cepat, meskipun penelitian menunjukkan jika virus corona lainnya yang menyebabkan SARS bias mati oleh suhu 56 derajat celcius dengan laju sekitar 10.000 partikel setiap 15 menit.

Data terbaru ini membuat kita semua tak boleh berasumsi bahwa paket yang dikirimkan adalah bersih.

Oleh karena hal tersebut, usai menerima paket baiknya paket tersebut dibersihkan dan mencuci tangan secara menyeluruh setelah memegangnya.

Baca Juga: Prank Batuk ke Muka Polwan karena Virus Corona, Pemuda 21 Tahun Dipenjara

Pasalnya kita tidak pernah tahu paket tersebut dipegang siapa saja hingga berakhir di tangan kita, bisa saja virus corona menjangkit di permukaan, jadi menjaga kebersihan sangatlah penting.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak