Pemanasan Global, Antartika Kehilangan Es Enam Kali Lebih Cepat

Peneliti menemukan bahwa Greenland dan Antartika telah kehilangan 7 triliun ton es.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 17 Maret 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi lapisan es yang mencair karena pemanasan global. (Pixabay/ Free-Photos)

Ilustrasi lapisan es yang mencair karena pemanasan global. (Pixabay/ Free-Photos)

Hitekno.com - Efek pemanasan global ternyata tidak bisa dianggap remeh oleh penduduk Bumi. Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature menyebutkan bahwa Antartika dan Greenland telah kehilangan es enam kali lebih cepat dalam 30 tahun terakhir.

Laporan dari organisasi penelitian IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) menyatakan bahwa dalam kemungkinan terburuk, kenaikan permukaan air laut bisa mencapai 23,6 inci atau 60 sentimeter pada tahun 2100.

Itu diprediksi akan membuat ratusan juta orang yang tinggal di pesisir laut seluruh dunia mengalami kebanjiran hingga risiko paling buruk yaitu kehilangan rumah.

Baca Juga: Temukan Bangunan Misterius di Antartika, Buktikan Teori Konspirasi Ini

IPCC merupakan organisasi yang terdiri dari para ilmuwan di seluruh dunia.

IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB, World Meteorological Organization (WMO) dan United Nations Environment Programme (UNEP) untuk mengevaluasi risiko perubahan iklim akibat aktivitas manusia.

Ilustrasi kenaikan air laut. (Pixabay/ Dimitris Vetsikas)
Ilustrasi kenaikan air laut. (Pixabay/ Dimitris Vetsikas)

Dilansir dari Live Science, Andrew Shepherd seorang profesor Observasi Bumi dari University of Leeds menjelaskan bahwa setiap sentimeter kenaikan permukaan laut berisiko menimbulkan banjir sekitar pantai.

Baca Juga: Spesies Baru Berwajah Aneh Ditemukan di Antartika, Ilmuwan Masih Bingung

"Setiap sentimeter kenaikan permukaan laut bisa mengakibatkan banjir dan mengganggu kehidupan manusia di sekitarnya. Ini berarti 400 juta orang berisiko terkena banjir tahunan di pantai pada tahun 2100," kata Andrew Shepherd.

Pada penelitian terbaru, tim yang terdiri dari 89 ilmuwan melakukan riset terhadap data es yang hilang dari 11 satelit yang telah memantau Antartika dan Greenland sejak awal 1990-an.

Data ini menciptakan gambaran terperinci tentang berapa banyak massa gletser yang hilang di setiap wilayah selama 30 tahun terakhir.

Baca Juga: Medan Magnet di Kutub Utara Berubah, Sesuatu yang Aneh Sedang Terjadi

Rose Ice Shelf di Antartika. (NOAA)
Rose Ice Shelf di Antartika. (NOAA)

Tim menemukan bahwa Greenland dan Antartika telah kehilangan gabungan 7 triliun ton es (6,4 triliun metrik ton) dari tahun 1992 hingga 2017.

Tingkat kehilangan es di setiap lapisan es juga meningkat secara substansial selama periode itu, naik dari gabungan 89 miliar ton (81 miliar metrik ton) per tahun pada 1990-an menjadi 523 miliar ton (475 miliar metrik ton) per tahun pada 2010-an.

Jika pemanasan global terus berlanjut, ilmuwan khawatir bahwa es di Antartika bisa mencair lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Gawat, Suhu Kutub Utara Tak Pernah Sepanas Ini dalam 115 Ribu Tahun

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak