Perusahaan Ini Ingin Dinginkan Bumi Pakai Cara Radikal, Malah Tuai Kritik

Perusahaan ini berencana untuk menembakkan zat kimia ke stratosfer agar terangnya cahaya matahari tereduksi.

Cesar Uji Tawakal
Senin, 13 Februari 2023 | 16:31 WIB
Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Hitekno.com - "Make Sunsets" adalah perusahaan yang berjanji untuk membantu dalam membatasi jumlah cahaya matahari yang masuk ke Bumi dan mencegah pemanasan global.

Dilansir dari Sputnik News, mereka memiliki rencana untuk mengisi stratosfer dengan sulfur dioksida dengan tujuan untuk menggelapkan matahari. dengan memasarkan produknya sebagai "awan reflektif" yang membantu dalam "mendinginkan planet ini".

Beberapa bukti menunjukkan bahwa sulfur dioksida alami yang dihasilkan oleh gunung berapi memang berfungsi untuk menurunkan suhu global.

Baca Juga: Hero Mobile Legends dengan Damage Paling Pedih di Late Game, Nomor 5 Gak Ada Lawan!

Namun, konsekuensi dari sengaja melepaskan sulfur dioksida ke stratosfer belum diketahui dengan pasti dan dapat menyebabkan perubahan kimia atmosfer dan gangguan pola cuaca.

Prospek ini telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia, dan beberapa negara telah melarang praktik eksperimen dengan geoengineering surya. Meskipun demikian, pemerintah AS masih mendesak untuk melakukan penelitian tentang subjek kontroversial ini.

"Kami melepaskan senyawa alami melalui balon yang dapat digunakan kembali untuk menciptakan awan reflektif di stratosfer," materi promosi online Make Sunsets klaim.

Baca Juga: Dites Pakai Soal Ujian Kedokteran, ChatGPT Nyaris Lulus

"Setelah kurang lebih 2 tahun, awan kita menjadi kompos dan mengendap kembali ke Bumi."

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak