Ditemukan Kerangka Manusia Kerdil Langka, Berumur 5.000 Tahun

Manusia kerdil ini mempunyai kondisi sangat berbeda jika dibandingkan manusia purba lainnya.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 18 Desember 2019 | 08:00 WIB
Ilustrasi kerangka manusia. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

Ilustrasi kerangka manusia. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menemukan kerangka manusia purba di China dengan kondisi dwarfisme yang langka. Kondisi dwarfisme membuat mereka tidak dapat tumbuh secara normal dibandingkan dengan manusia purba lainnya.

Sebagai referensi, dwarfisme kadang-kadang bisa membuat manusia tidak dapat tumbuh melebihi 147 sentimeter.

Sebuah kerangka manusia purba dengan bentuk kerdil dalam posisi "tidak biasa" ditemukan di dekat Sungai Kuning, China bagian timur.

Baca Juga: Arkeolog Ungkap Rahasia Telur 1.700 Tahun dari Zaman Romawi Kuno

Ia ditemukan bersama sisa-sisa orang yang hidup antara 3.300 dan 2.900 SM.

Semua kerangka di situs penguburan manusia purba ditemukan dengan tangan diletakkan di atas tubuh mereka.

Cukup janggal, manusia purba satu ini mempunyai tangan yang diletakkan terselip di belakang.

Baca Juga: Arkeolog Teliti Kerangka Manusia Ini, Bekas Ritual Mengerikan Apa?

Tulang-tulang kerangka tersebut tampak pendek dan lemah jika dibandingkan dengan sisa-sisa kerangka lainnya.

Kerangka manusia kerdil berumur 5.000 tahun yang ditemukan di China. (YouTube/ USA TODAY NEWS)
Kerangka manusia kerdil berumur 5.000 tahun yang ditemukan di China. (YouTube/ USA TODAY NEWS)

Para ilmuwan dan juga arkeolog mendiagnosa kerangka itu sebagai orang dewasa muda dengan displasia kerangka atau juga dikenal sebagai dwarfisme.

Displasia kerangka cukup langka pada manusia modern, hanya terjadi sekitar 3,22 dari setiap 10.000 kelahiran.

Baca Juga: Ikan Purba Bermata Besar dan Berbentuk Aneh Ini Ditemukan di Norwegia

Kondisi tersebut juga lebih jarang muncul dalam catatan arkeologi di mana sampai saat ini hanya ada 40 kasus yang telah ditemukan.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar kasus merupakan bentuk kerdil yang relatif umum disebut achondroplasia.

Itu merupakan kondisi yang menyebabkan anggota tubuh tumbuh secara tidak proporsional lebih pendek dari kepala hingga badan.

Baca Juga: 100 Gunung Api Purba Ditemukan di Bawah Benua Ini, Berbahaya?

Dikutip dari Live Science, kali ini ilmuwan dari Henan Provincial Institute of Cultural Relics and Archaeology justru menemukan kondisi langka pada kerangka manusia purba yang ditemukan di dekat Sungai Kuning itu.

Mereka menemukan suatu kondisi yang dikenal sebagai "kerdil proporsional", kondisi di mana jarang terlihat bagi manusia purba atau bahkan manusia modern.

Tidak seperti achondroplasia, yang biasanya muncul dari mutasi genetik, kondisi "kerdil proporsional" muncul karena disfungsi tiroid dan kelenjar hipofisis.

Disfungsi tiroid dan hipofisis sangat berkaitan erat dengan kekurangan nurtrisi penting seperti yodium.

Kerangka manusia purba dalam bentuk kerdil tersebut dipercaya hidup pada zaman Neolitik yang hidup selama periode Yangshao antara 3300-2900 SM.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak