Hutan Bolivia Terbakar Hebat, 2 Juta Hewan Mati Terpanggang

Lebih dari 2 juta hewan mati karena kepungan asap dan api pada kasus kebakaran hutan di Bolivia.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 29 September 2019 | 09:00 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan di Bolivia. (YouTube/ Channel 4 News)

Ilustrasi kebakaran hutan di Bolivia. (YouTube/ Channel 4 News)

Hitekno.com - Meski pada Agustus 2019 lalu kita sangat prihatin dengan kebakaran hutan di Amazon, Brazil, perhatian kita luput dari kasus yang ada di Bolivia. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan menyebutkan bahwa kebakaran hutan di Bolivia mengakibatkan lebih dari 2 juta hewan mati.

Ahli biologi di Chiquitania, Bolivia timur yang bekerja sama dengan ilmuwan internasional menungkapkan bahwa lebih dari 2,3 juta hewan mati dalam kebakaran hutan di Bolivia.

Jumlah sebesar itu merupakan akumulasi dari kejadian kebakaran yang melanda hutan di Bolivia sepanjang Agustus hingga September 2019.

Baca Juga: Ini Jalan Ninjaku, Naruto Ikut Bantu Padamkan Kebakaran Hutan

Professor Sandra Quiroga dari Santa Cruz University menilai bahwa banyak hewan liar yang tidak bisa melarikan diri saat mereka terkepung asap dan api di dalam hutan.

"Kami telah berkonsultasi dengan ahli biologi Chiquitania dan kami memperkirakan lebih dari 2,3 juta hewan yang mati di banyak kawasan hutan lindung," kata Sandra Quiroga kepada AFP.

Ilustrasi hewan yang mati terpanggang di kebakaran hutan Bolivia. (Twitter/ THLiyanage)
Ilustrasi hewan yang mati terpanggang di kebakaran hutan Bolivia. (Twitter/ THLiyanage)

Seperti yang telah diketahui, hutan Amazon membentang luas di banyak negara termasuk Brasil (dengan 60 persen hutan), Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis.

Baca Juga: Pesan Greenpeace Indonesia ke Jokowi: Padamkan Kebakaran Hutan Jangan KPK

Dampak kebakaran hutan Amazon di Brazil ternyata ikut merembet hingga hutan yang ada di Bolivia.

Hampir 34 ribu titik kebakaran menghanguskan hutan Bolivia, 75 persen lebih tinggi jika dibandingkan kebakaran tahun sebelumnya.

Ilustrasi kebakaran hutan di Bolivia dilihat dari udara. (YouTube/ Channel 4 News)
Ilustrasi kebakaran hutan di Bolivia dilihat dari udara. (YouTube/ Channel 4 News)

Sergio Vasquez, salah satu aktivis lingkungan di World Animal Protection menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh para petani yang membuka lahan untuk tanaman mereka.

Baca Juga: Buntut Kisruh KPK Hingga Kebakaran Hutan, Netizen Minta #jokowiMUNDUR

Periode kekeringan yang panjang juga membuat situasi menjadi lebih buruk.

Menurut organisasi konservasi global Panthera, terdapat sekitar 500 jaguar yang telah mati di Brazil dan Bolivia.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Kalimantan Disorot Situs NASA, Banyak Titik Api Terlihat

Dilansir dari Gizmodo, hewan yang banyak ditemukan mati terpanggang oleh kebakaran hutan termasuk ocelot (sejenis macan tutul kurcaci), katak dan trenggiling.

Serangga dan reptil yang berukuran lebih kecil dengan gerakan lebih lambat paling berisiko terpanggang di dalam hutan.

Bahkan armadillo yang terkenal dapat berlindung di dalam tanah pun ditemukan mati karena api dan asap yang mengepung.

Pemerintah setempat mengaitkan kebakaran hutan Bolivia sebagai dampak dari cuaca kering dan angin kencang.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak