Kelamaan Ditinggal, Mobil Ini Malah Jadi Sarang Tawon Raksasa

Sarang tawon raksasa ini berisi puluhan ribu ekor serangga mematikan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 14 Agustus 2019 | 19:30 WIB
Sarang tawon jaket kuning raksasa ditemukan di mobil Chevy Malibu. (YouTube/ Stinger Creations)

Sarang tawon jaket kuning raksasa ditemukan di mobil Chevy Malibu. (YouTube/ Stinger Creations)

Hitekno.com - Video satu ini bisa memberikan pelajaran kepada kita agar tidak meninggalkan mobil di tempat terbuka tepi hutan. Mobil Chevrolet Malibu (Chevy Malibu) di dalam video tampak berubah menjadi sarang tawon raksasa.

Tak sembarangan, tawon penghuni sarang raksasa di mobil tersebut terkenal dengan sengatannya yang menyakitkan.

Mereka terkenal dengan sebutan jaket kuning (yellowjackets), hewan yang biasa berkoloni hingga puluhan ribu ekor di dalam sarang raksasa.

Baca Juga: Buaya Gokil Ini Ditemukan di Genteng Rumah Warga, Begini Ceritanya

Sebuah video milik channel YouTube bernama Stinger Creations memperlihatkan seorang pria profesional yang sedang menyurvei dan menghilangkan puluhan ribu tawon jaket kuning.

Seorang pembasmi serangga profesional bernama Jude dari Louisiana selatan, Amerika Serikat adalah seseorang yang ada di dalam video.

Ilustrasi sarang tawon jaket kuning raksasa. (YouTube/ Stinger Creations)
Ilustrasi sarang tawon jaket kuning raksasa. (YouTube/ Stinger Creations)

Pada akhir Juli 2019, ia dipanggil oleh mitra kerjanya untuk menghilangkan sarang tawon raksasa di dalam Chevrolet Malibu keluaran tahun 2000-an.

Baca Juga: Sungai Utama Banjir, Puluhan Ribu Serangga Hantui Penduduk Kota Ini

Dilansir dari Auto Blog, Jude membagikan 3 video terpisah yang berisi saat di mana ia menyurvei, mengusir, serta "berkomunikasi" dengan puluhan ribu jaket kuning.

Di dalam video, ia menunjukkan kursi bagian depan dan belakang telah dipenuhi oleh sarang tawon raksasa.

Menggunakan kamera GoPro yang terpasang di helm pelindungnya, rekaman video memperlihatkan puluhan ribu ekor tawon sedang beterbangan saat mereka usir.

Baca Juga: Yakin Cuma Serangga, Ini Cerita Fotografer Pocong yang Ramai di Google Maps

Jaket kuning selatan, atau Vespula squamosa, adalah salah satu dari banyak tawon sosial bercorak hitam dan kuning yang umum di Amerika Utara.

Mereka tidak menghasilkan madu dan bersifat karnivora sehingga mereka juga memakan serangga lainnya.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Manusia, 100 Tahun Lagi Serangga Akan Punah

Jaket kuning selatan biasanya juga sering ditemukan memakan bangkai hewan mati.

Mereka dianggap sebagai hama karena membangun sarang di daerah perkotaan.

Jude bahkan menjelaskan bahwa ia dapat mencium bau racun pheromonic yang biasanya mereka teteskan ketika terancam atau menarik perhatian kawanan lainnya.

Dalam sarang tawon jaket kuning normal, mereka memiliki paling banyak 4.000 hingga 5.000 serangga pekerja.

Biasanya semua serangga pekerja mati selama musim dingin, dan hanya tersisa puluhan ratu dengan belasan ribu sel keturunan.

Kadang-kadang, para serangga pekerja selamat dari musim dingin sehingga mereka dapat menciptakan sarang jaket kuning raksasa yang "abadi".

Sarang jaket kuning abadi dapat berisi banyak ratu dan ratusan ribu sarang pekerja.

"Kebanyakan pekerja yang saya hitung dalam sarang abadi adalah sekitar 15 ribu ekor atau sekitar 3 hingga 4 kali lebih banyak dari sarang normal," kata Charles Ray, peneliti dari Auburn University.

Bahkan peneliti pernah menemukan satu sarang di Carolina Selatan dengan jumlah lebih dari 250 ribu serangga pekerja.

Ketika menemui sarang tawon raksasa milik jaket kuning, respon yang paling tepat adalah menjauhinya dan segera menghubungi pembasmi serangga profesional karena jaket kuning mempunyai sengatan yang menyakitkan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak