Mengenal Death Adder, Ular Pembunuh Seorang Polisi di Papua

Death adder ternyata diklasikasikan oleh ilmuwan sebagai salah satu ular paling berbisa di dunia.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 31 Juli 2019 | 19:00 WIB
Bripka Desri Sahrondi dan ular death adder yang membunuhnya. (Kolase Facebook)

Bripka Desri Sahrondi dan ular death adder yang membunuhnya. (Kolase Facebook)

Hitekno.com - Netizen dikagetkan dengan kabar viral seorang polisi yang meninggal karena dipatuk oleh ular berbisa. Setelah ditelusuri, hewan yang mematuk seorang polisi tersebut merupakan ular berjenis death adder.

Sebelumnya, Bripka Desri Sahrondi diketahui menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Caritas Timika, Kabupaten Mimika, Papua sekitar pukul 09.00 WIT pada hari Senin (29/7/2019).

Polisi tersebut diketahui tergabung dalam pengamanan obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia.

Baca Juga: Memancing Ikan, Orang Ini Malah Dapat Ular Jumbo di Kailnya

Berdasarkan informasi yang beredar, Bripka Desri saat itu sedang menunggu rekan-rekannya yang sedang mandi di Kali Iwaka, Timika.

Ia duduk di atas batang kayu yang sudah ditebang dengan posisi tangan kanannya menyandar batang pohon tersebut.

Kabar viral yang menyatakan Bripka Desri Sahrondi meninggal karena dipatuk ular death adder. (Facebook/ Tom)
Kabar viral yang menyatakan Bripka Desri Sahrondi meninggal karena dipatuk ular death adder. (Facebook/ Tom)

Nahas, tiba-tiba seekor hewan yang mirip ular derik muncul dari balik batang kayu dan menggigit tangan kanan Bripka Desri.

Baca Juga: Mengenal Ular Zombie, Hewan Licik yang Penuh dengan Tipu Daya

Ia masih sempat refleks memegang ular dan memasukkan hewan berbisa itu ke dalam botol.

Bripka Desri sempat dilarikan ke Klinik Kuala Kencana dengan kondisi tak sadarkan diri.

Makin memburuk dan sempat tak bernafas, Bripka Desri akhirnya dirujuk ke RSMM Caritas Timika.

Baca Juga: Menyeramkam, Begini Prose Ular Piton Memuntahkan Kembali Mangsanya

Kabar viral yang menyatakan Bripka Desri Sahrondi meninggal karena dipatuk ular death adder. (Facebook/ Tom)
Kabar viral yang menyatakan Bripka Desri Sahrondi meninggal karena dipatuk ular death adder. (Facebook/ Tom)

Sayangnya, polisi tersebut tak terselamatkan mengingat batang otaknya mengalami kelumpuhan.

Sebelumnya, banyak orang mengira bahwa Bripka Desri meninggal karena digigit ular derik.

Namun setelah ditelusuri, ular yang menggigit Bripka Desri tersebut merupakan ular berjenis death adder atau dikenal juga sebagai Acanthophis (pemanggilan berdasarkan genus ular).

Baca Juga: Ngeri Banget, Ular Langka Ini Punya 3 Mata

Death adder ternyata diklasifikasikan oleh ilmuwan sebagai salah satu ular paling berbisa di dunia.

Acanthopis atau death adder berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu akanthos (tulang belakang) dan ophis (ular).

Ular death adder yang membunuh seorang polisi di Timika, Papua. (Facebook/ Tom)
Ular death adder yang membunuh seorang polisi di Timika, Papua. (Facebook/ Tom)

Julukan tersebut diberikan mengingat bagian ekornya yang mirip dengan ruas tulang belakang manusia.

Jika dilihat dari bentuk badannya, maka ular ini terlihat seperti ular derik (rattlesnake) namun terlihat lebih cembung dan pendek.

Dilihat dari kepalanya, death adder mempunyai kepala dengan bentuk cenderung segitiga, mirip dengan ular viper.

Dikutip dari Wikipedia, death adder memiliki kisaran 7 hingga 9 spesies yang tersebar di Australia, Papua Nugini, dan daerah sekitarnya.

Gigitan dari death adder dapat menyebabkan kelumpuhan yang nampak dalam skala kecil pada awalnya.

Death adder dari Australia. (Wikipedia/ Figaro)
Death adder dari Australia. (Wikipedia/ Figaro)

Namun setelah itu, korban dapat kehilangan kemampuan atau sulit bernafas selama enam jam.

Gejala envenomation dapat dibalikkan menggunakan antivenom death adder.

Sebelum antivenom diperkenalkan, dilaporkan bahwa sekitar 50 persen kasus dari gigitan berakibat fatal.

Sebenarnya, saat ini kematian jauh lebih jarang dalam kasus gigitan death adder sejak antivenom dikenalkan.

Namun ketika antivenom terlambat diberikan, maka efek racun cepat menyebar mengingat ular death adder merupakan kerabat dekat dari ular kobra dan ular karang.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak