Geger Polisi Terancam Kena Sanksi Butut Anak Drop Out usai Aniaya Guru

Publik soroti kekerasan yang dilakukan oleh seorang anak polisi yang menganiaya guru.

Lintang Siltya Utami

Posted: Jum'at, 19 September 2025 | 12:50 WIB
Polisi orang tua penyerang guru di Sinjai. [Instagram]

Polisi orang tua penyerang guru di Sinjai. [Instagram]

Hitekno.com - Dunia pendidikan di Sinjai tercoreng akibat insiden brutal seorang siswa yang menyerang wakil kepala sekolahnya. MF, siswa SMAN 1 Sinjai, kini resmi drop out atau dikeluarkan dari sekolah usai melakukan pemukulan terhadap Mauluddin, guru sekaligus Wakil Kepala Sekolah di lembaga tersebut. Mirisnya, insiden ini ia lakukan di hadapan ayahnya sendiri yang merupakan anggota polisi.

Tak hanya berimbas pada sang siswa, kasus ini juga menyeret sang ayah, Aiptu Rajamuddin, yang tengah menghadapi pemeriksaan internal Propam Polres Sinjai. Publik pun geram, banyak yang menuntut proses hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (18/9/2025) ini membuat pihak SMAN 1 Sinjai bergerak cepat dengan memberikan sanksi drop out (DO) kepada MF. Beberapa jam setelahnya, Kepala sekolah Muh Suardi menegaskan keputusan ini diambil melalui rapat darurat dewan guru.

“Setelah kejadian itu, kami langsung rapat di dewan guru, sehingga diputuskan tidak ada guru yang menerima anak ini. Jadi, dikeluarkan pada hari itu juga,” ungkap Suardi.

Meski dikeluarkan, pihak sekolah masih memberi peluang bagi MF melanjutkan pendidikan di tempat lain. Suardi memastikan surat keterangan pindah akan diberikan sebagai bentuk pemenuhan hak anak atas pendidikan.

Insiden ini sendiri viral di media sosial dan dibagikan ulang oleh akun X @MurtadhaOne1.

"Kasus polisi yang diduga diam saja saat anaknya memukuli gurunya di depannya. Aiptu Rajamuddin (orang tua pelaku) memberikan keterangan yang berbeda dengan Wakases SMAN 1 Sinjai, SUlsel. Yang jelas guru BK (korban) sampai tidak bisa masuk sekolah karena sakit akibat dipukuli," tulis pemilik akun tersebut.

Insiden bermula dari masalah kedisiplinan. MF diketahui kerap bolos dari mata pelajaran yang diajar Mauluddin. Pihak BK kemudian memanggil orangtuanya, Aiptu Rajamuddin, untuk melakukan pembinaan pada Selasa (16/9/2025).

Namun, pertemuan yang seharusnya menjadi solusi tersebut justru berakhir tragis. Sesaat setelah Mauluddin hadir di ruang BK, MF tiba-tiba melayangkan pukulan.

“Pak Maul datang setelah ditelepon, kemudian masuk ke ruangan BK. Tiba-tiba langsung diserang, dipukul langsung oleh MF di hadapan bapaknya,” tutur Suardi.

Baca Juga: Kode Redeem FF 19 September 2025, Bisa Klaim AN94 Twilight Bolt Gratis!

Akibat serangan itu, Mauluddin menderita luka di hidung serta memar di punggung. Hingga kini ia masih absen dari tugas mengajar karena kondisinya belum pulih.

Kasus ini berbuntut panjang karena keterlibatan sang ayah yang seorang polisi. Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar, mengonfirmasi bahwa Rajamuddin tengah diperiksa Propam.

“Oknum polisinya sudah diperiksa oleh Propam. Laporan korban juga telah kami terima dan saat ini dalam proses penyelidikan,” jelas Harry Azhar.

Di sisi lain, Rajamuddin membantah tudingan bahwa dirinya hanya diam melihat insiden. Ia menegaskan sudah berusaha melerai.

“Saya berdiri dan melerai. Saya juga memarahi anak saya dan menyuruhnya minta maaf,” katanya.

Insiden ini langsung memicu banjir komentar warganet. Banyak yang menuntut agar kasus diproses secara hukum.

“Apapun alasannya tetap harus diproses hukum, apalagi korbannya seorang guru yang dianiaya muridnya sendiri. Termasuk sang ayah pelaku yang seorang polisi dan nyata ada di TKP, serta melihat sendiri kejadian itu tanpa melakukan tindakan apapun,” tegas akun @panjul*****.

“Kalau sampai guru yang harus klarifikasi minta maaf emang sakit jiwa neh parcok,” tulis @bilal****.

“Proses hukum, keluarkan serta black list dari sekolah manapun!” desak @wicahyo***.

“Kalau sudah gini. Paksa DPR bersuara! Anggaran untuk institusi ini bekukan saja!” sambung @you******.

“Sudah jelas-jelas ada saksi masih saja bohong. Dari propam lagi. Harusnya sanksi yang tegas,” timpal akun @alfa*******.

Kasus pemukulan guru oleh siswa di Sinjai menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan dan aparat penegak hukum. Tindakan tegas sudah diambil pihak sekolah. Namun publik menanti konsistensi kepolisian dalam menindaklanjuti peran ayah yang juga seorang anggota aparat. Kepercayaan masyarakat akan tegaknya hukum dipertaruhkan, terlebih jika kasus ini dibiarkan tanpa sanksi yang setimpal.

Kontributor: Ellyca Susetyo
×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Dengan membuat RAB di Excel, kamu tidak hanya bisa membuat daftar pengeluaran secara manual....

internet | 12:23 WIB

Cara mudah menggunakan fitur Picture in Picture (PiP) di WhatsApp....

internet | 19:15 WIB

Cara mudah menggunakan fungsi COUNTIF di Microsoft Excel....

internet | 17:30 WIB

Cara mudah memperbarui WhatsApp di laptop, baik itu Windows maupun Mac....

internet | 14:17 WIB

Cara mudah membuat kwitansi di Microsoft Excel....

internet | 13:11 WIB