Viral Guru ancam cekik murid (Instagram)
Hitekno.com - Dunia maya dihebohkan oleh rekaman video yang menunjukkan suasana upacara bendera di sebuah Sekolah Dasar (SD) berubah menjadi mencekam.
Dalam video tersebut, seorang guru perempuan berseragam Aparatur Sipil Negara (ASN) tiba-tiba mengamuk di tengah lapangan, melontarkan kata-kata kasar, dan bergerak mendekati barisan siswa dengan gestur mengancam.
"Kalau enggak saya cekekin nih anak-anak," teriak guru tersebut, yang tindakannya sontak membuat para siswa ketakutan, menangis histeris, dan membubarkan diri.
Beberapa guru lain yang berada di lokasi segera berupaya menenangkan situasi dan melindungi para murid.
Salah Lokasi dan Riwayat Pelanggaran
Insiden yang terjadi pada akhir Juli 2025 ini menyimpan kejanggalan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Anca Martha Utama, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di SDN 9 Kedondong.
Namun, oknum guru yang teridentifikasi berinisial H atau Harmini, sebenarnya tercatat sebagai pengajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SDN 5 Kedondong.
Pihak SDN 9 Kedondong pun mengaku terkejut dengan kehadiran dan tindakan guru tersebut di sekolah mereka.
Lebih lanjut, terungkap bahwa ini bukan kali pertama oknum guru H melakukan pelanggaran disiplin.
Pada Februari 2025, ia pernah dilaporkan karena merokok di dalam kelas saat jam belajar dan datang ke sekolah hanya mengenakan celana pendek.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Paket Data Internet Tidak Bisa Digunakan
Atas tindakan-tindakan sebelumnya, guru tersebut telah mendapat sanksi teguran.
Dugaan Gangguan Kejiwaan dan Sanksi Tegas
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran menyebutkan adanya indikasi bahwa guru H mengalami gangguan kejiwaan.
Karena dugaan tersebut, ia bahkan sempat dinonaktifkan sementara sebelum akhirnya diizinkan mengajar kembali setelah menunjukkan perubahan sikap.
Menyusul insiden terbaru yang viral ini, Disdikbud Pesawaran tidak tinggal diam. Mereka segera mengambil langkah tegas dengan kembali menonaktifkan guru H dari tugas mengajarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pesawaran, Pradana Utama, menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga suasana sekolah tetap kondusif dan melindungi kondisi psikologis para murid.
Kasus ini kini ditangani lebih lanjut oleh Inspektorat Kabupaten Pesawaran untuk penyelidikan dan penentuan sanksi final.
Pihak Disdikbud masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari inspektorat serta berkoordinasi dengan tenaga medis untuk memastikan kondisi kejiwaan yang bersangkutan.