Viral Oknum Polisi Hajar Warga di Warteg Senen Jadi Simbol Kemarahan Publik yang Memuncak

Video viral oknum polisi hajar warga di warteg Senen picu amarah nasional. Insiden ini jadi simbol brutalitas dan 'bensin' yang sulut api protes. Simak kronologi dan reaksi keras publik.

Hairul Alwan

Posted: Senin, 01 September 2025 | 14:42 WIB
Ilustrasi oknum polisi hajar warga di Warteg Senin, Jakarta Pusat. (Andrew Martin/Pixabay)

Ilustrasi oknum polisi hajar warga di Warteg Senin, Jakarta Pusat. (Andrew Martin/Pixabay)

Hitekno.com - Sebuah video singkat yang brutal telah menjadi percikan api baru di tengah situasi sosial politik yang sudah memanas. Diunggah oleh akun X @rektdrks, rekaman yang memperlihatkan aksi oknum polisi hajar warga di warteg kawasan Senen, Jakarta Pusat, dengan cepat meledak di media sosial, menjadi simbol nyata dari arogansi dan brutalitas aparat yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Insiden oknum polisi hajar warga di warteg bukan lagi sekadar kasus kekerasan tunggal, ia telah menjadi representasi dari akumulasi kekecewaan publik yang kini tak terbendung.

Video tersebut menangkap momen yang mengerikan beberapa polisi berseragam lengkap memasuki sebuah warteg dan tanpa proses yang jelas, langsung menyerang seorang pria yang baru saja selesai makan.

Tanpa perlawanan berarti dari korban, aksi brutal berupa pemukulan, penyeretan, hingga hajaran bertubi-tubi dilakukan di hadapan pekerja warteg dan pengunjung lain yang hanya bisa terdiam ketakutan.

Tindakan ini, yang terjadi pada warga sipil yang disebut hanya sedang merokok, langsung memicu gelombang kemarahan nasional.

Gelombang Amarah Digital dan Vonis Publik

Kecepatan penyebaran video ini menunjukkan betapa dalamnya rasa frustrasi di masyarakat. Lini masa media sosial seketika berubah menjadi pengadilan publik, di mana netizen secara kolektif menjatuhkan vonis mereka terhadap tindakan aparat tersebut.

Kekecewaan dan kemarahan tak terbendung, mempertanyakan moralitas dan fungsi aparat yang seharusnya mengayomi. Beberapa komentar pedas dari netizen menjadi cerminan sentimen publik yang lebih luas:

"Emang tolol. Karena kalah, jadi kesal random mukul orang. Satu dari sekian ribu bukti, kalau bocah labil baru lulus SMA jangan dikasih seragam dan senjata," tulis @Kaya**** mengomentari unggahan tersebut.

"Polisi melakukan 2 kesalahan: naik motor di trotoar dan mukul warga tidak bersalah,. Benar-benar titiaan zionits," kata @hello**** ikut berkomentar.

Baca Juga: Rekomendasi HP Murah Spek Dewa September 2025, Harga Mulai Rp 2 Jutaan

"Buat yang bilang 'polisi nggak bisa milih', bisa! Polisi bisa milih untuk nggak ngelakuin kekerasan baik ke tenaga medis, pers, masyarakat nggak bersalah, dan nggak tepuk tangan pas dikasih perintah dor. Mereka bisa milih itu tapi nggak mereka lakukan," sedih matcha******.

Lebih dari Sekadar Video: Simbol Krisis Kepercayaan

Insiden "polisi hajar warga di warteg" ini dianggap sebagai puncak gunung es dari masalah yang lebih besar. Publik menilai hal ini semakin menambah ketidakpercayaan terhadap institusi kepolisian.

Peristiwa ini menjadi pemantik yang memperkuat narasi bahwa hukum terasa tumpul ke atas dan tajam ke bawah, di mana aparat seolah kebal dari aturan yang mereka tegakkan.

Seperti yang disebutkan dalam banyak analisis, video pemukulan di warteg hanyalah bensin yang menyulut api protes semakin besar.

Ini memperparah suasana tegang yang sudah ada, menghubungkan kekerasan di tingkat jalanan dengan isu kesewenang-wenangan yang lebih luas.

Kejadian ini secara telanjang mempertontonkan lemahnya implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) di lapangan. Pendekatan yang seharusnya humanis dan persuasif, justru digantikan oleh kekerasan fisik yang tidak proporsional.

Akibatnya, tuntutan publik kini semakin mengeras, tidak hanya meminta sanksi bagi oknum yang terlibat, tetapi juga mendesak reformasi total di tubuh kepolisian.

Evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelatihan, penegakan disiplin internal, dan transparansi sanksi menjadi harga mati untuk memulihkan kepercayaan publik yang kini berada di titik terendah.

Kontributor: Ellyca Susetyo
Berita Terkait Berita Terkini

Awal pekan ceria! Perburuan link DANA Kaget hari ini 1 September 2025 dimulai. Dapatkan saldo DANA gratis dengan panduan...

internet | 13:14 WIB

Saldo DANA gratis yang bisa digunakan untuk apapun termasuk untuk makan siang bisa anda akses melalui link DANA kaget ha...

internet | 12:48 WIB

Warganet yang tinggal di luar negeri berbondong-bondong membantu ojol yang demo di Indonesia....

internet | 12:25 WIB

Uya Kuya mengaku dirinya seorang pecinta kucing namun kondisi kucingnya justru mengenaskan....

internet | 11:49 WIB

Beberapa fashion item termahal yang diambil warga dari rumah Ahmad Sahroni....

internet | 11:22 WIB